Nakita.id – Pijat disebut-sebut jadi penyebab Nagita Slavina keguguran, benarkah?
Di saat usia Rafathar sudah menginjak lima tahun, Nagita Slavina dan Raffi Ahmad pun mulai menjalankan program hamil anak kedua.
Harapan mereka untuk kembali memiliki momongan pun sempat terwujud.
Ya, pada tahun 2020 lalu, Nagita Slavina sempat mengabarkan bahwa dirinya telah hamil.
Sayangnya, kebahagiaan tersebut hanya berlangsung sementara, karena Nagita mengalami keguguran di usia kandungan 1 bulan.
Usut punya usut, keguguran yang dialami Nagita Slavina disebabkan oleh pijatan.
Seperti diketahui, sesampainya di Jakarta usai liburan, wanita yang akrab disapa Gigi ini memang melakukan pijat.
Lantas, benarkah pijat dapat mengakibatkan keguguran pada ibu hamil?
Agar tak simpang siur, Nakita.id pun mewawancarai secara khusus dr. Gorga I. V. W. Udjung, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, RSU Bunda Jakarta untuk menjawab hal tersebut.
Kepada Nakita.id, dr. Gorga mengatakan bahwa pijatan atau massage sebenarnya boleh dilakukan oleh ibu hamil.
Akan tetapi, hal yang perlu diperhatikan adalah bagian tubuh mana yang boleh dipijat.
“Jadi, massage atau pijatan pada ibu hamil sebenarnya tidak masalah. Cuma mungkin yang perlu diperhatikan adalah bagian-bagian mana pada tubuh yang boleh dipijat,” ujar dr. Gorga.
Menurut dr. Gorga, bagian tubuh yang sebaiknya tidak dipijat adalah perut terutama pada bagian bawah.
Baca Juga: Turunkan Risiko Terjadinya Keguguran dengan Sederet Hal Ini, No 1 Sering Dilupakan Banyak Ibu Hamil!
“Pastinya yang tidak dianjurkan adalah bagian perut, terutama perut bagian bawah,” ungkap dr. Gorga saat dihubungi oleh Nakita.id secara virtual, Kamis (18/2/2021).
Bukan tanpa alasan perut bagian bawah tidak boleh dipijat, sebab jika memijat area tersebut, ibu hamil bisa mengalami kontraksi mendadak.
“Karena bila melakukan pijatan di daerah itu yang dikhawatirkan adalah merangsang terjadinya kontraksi atau mules” jelas dr. Gorga.
Kondisi tersebut pun bisa semakin memburuk apabila ibu hamil tidak menjaga aktivitasnya.
Akibatnya, bukan hanya kontraksi yang muncul, namun flek-flek hingga keguguran pun bisa terjadi.
“Apalagi kalau sudah kontraksi kemudian tidak dijaga aktivitasnya, kontraksi bisa semakin kuat dan muncul flek-flek. Kontraksi dan terbuka mulut rahim, bisa-bisa terjadi keguguran nantinya,” sambungnya.
Meski begitu, tenang saja, Moms. Bagian tubuh lain masih boleh kok untuk dipijat.
“Tapi, kalau bagian-bagian tubuh lain, punggung, tangan, kaki, sebenarnya sih it's okay,” ucap dr. Gorga I. V. W. Udjung, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, RSU Bunda Jakarta.
Yang terpenting adalah, pijatan yang dilakukan tidak terlalu sakit hingga menyebabkan nyeri.
“Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu nyeri atau pijatannya terlalu sakit. Misalnya, dipijat sampai kesakitan banget, jangan juga. Yang penting biar ototnya lebih rileks aja, santai,” ujar dr. Gorga dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.
Akan tetapi, apabila kehamilan masih muda, dr. Gorga menganjurkan untuk lebih berhati-hati bahkan sebaiknya tidak melakukan pijatan, khususnya area perut.
“Walaupun masih awal-awal kehamilan, sebaiknya kita juga jangan lakukan pijatan. Pokoknya daerah perut, sebaiknya jangan lakukan pijatan atau massage,” pungkasnya.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR