Nakita.id - Pendidikan seksual yang diberikan kepada anak tentunya berbeda-beda berdasarkan usianya.
Perlu Moms ketahui bahwa pendidikan seksual ini sangatlah penting untuk diberikan kepada anak.
Pasalnya anak yang tidak mendapatkan pendidikan seksual bisa rentan mengalami pelecehan seksual.
Dengan Moms memberikan bekal berupa pendidikan seksual, Si Kecil akan mudah mendeteksi kalau ternyata ada tindakan yang mengarah ke pelecehan seksual di lingkungannya.
Perlu diketahui bahwa pendidikan seksual bukanlah membicarakan hubungan seksual dengan anak di bawah umur.
Tetapi ada bahasan seputar anggota tubuh, bagian privasi di tubuhnya, hingga mengenali bentuk pelecehan seksual.
Tentu saja pendidikan seksual ini tidak bisa diberikan semua materinya secara langsung.
Seorang psikolog anak dan remaja Gisella Tani Pratiwi, M. Psi., Psikolog dalam wawancaranya bersama Nakita.id, menjelaskan hal-hal yang harus dibahas dalam pendidikan seksual berdasarkan usianya.
Pendidikan seksual pada anak usia 3 tahun
Pendidikan seksual bisa dimulai sejak anak berusia 3 tahun dengan mulai mengenalkan nama-nama anggota tubuhnya termasuk alat kelamin.
Pengenalan alat kelamin diusahakan menggunakan penyebutan medis yaitu vagina dan penis agar sesuai dengan yang dipahami oleh banyak orang.
Pasalnya penyebutan alat kelamin menggunakan sebutan lain yang dianggap lebih halus akan berisiko dijadikan lelucon oleh teman-temannya.
Setelah itu, di usia 3 tahun ini beri tahu juga hak Si Kecil untuk mmelindungi dirinya sendiri.
Baca Juga: Jangan Gunakan Sebutan Pengganti Saat Mengenalkan Nama Alat Kelamin Pada Anak, Ini Risikonya
Pendidikan seksual pada anak usia 4-pra pubertas
Memasuki usia 4-5 tahun, Si Kecil bisa diajarkan kemampuan bantu diri.
"Membersihkan diri dalam hal ini misalkan mandi atau ketika dia buang air. Bagaimana sih cara membersihakn diri itu termasuk bagaimana menjaga diri," jelas psikolog yang praktik di Psycoach Human Integra tersebut.
Kemudian beri tahu Si Kecil juga bagian-bagian privasinya yang tidak boleh sembarangan disentuh oleh orang.
"Kita bisa kasih juga tentang bagian tubuh private yang pribadi ini perlakuan seperti apa, kepada siapa yang boleh membantu ade berpakaian, sentuhan aman dan sentuhan tidak aman," jelas Ella.
Ella menyebutkan pemberitahuan tersebut bertujuan agar anak bisa benar-benar merasa dihargai.
Beri tahu juga bahwa anak memiliki hak untuk bersuara kalau terjadi hal-hal yang menyimpang di lingkungannya.
Pendidikan seksual pada anak usia pra pubertas
Umumnya di usia ini biasanya anak duduk dibangku sekolah dasar kelas 4 hingga 5 dan sudah memasuki masa pra pubertas.
Bisa lebih cepat, tetapi pembahasan seputar kemampuan bantu diri dan bagian tubuh private bisa diganti setelah melihat tanda-tanda pubertas.
Tanda pubertas yang bisa Moms perhatikan pada anak perempuan seperti mulai tumbuh payudara dan pinggul membesar atau pada anak laki-laki suaranya mulai memberat.
Perhatikan juga tanda seperti mulai munculnya jerawat, ada bau khas dari diri anak, hingga emosi mulai tidak stabil.
Baca Juga: 3 Tips Untuk Orangtua Agar Tidak Canggung atau Malu Untuk Bahas Pendidikan Seksual Pada Anak
Nah, di usia ini mulailah perkenalkan seputar perkembangan diri anak menuju remaja atau pubertas.
"Diperkenalkan dari segi biolgoisnya, pubertas itu apa apa yang terjadi pada tubuh anak, berubahnya sepertinya. Selain dari segi biologisnya berikan juga informasi mengenai perilaku emosi arah seksual relasi pertemanan yang mungkin dialami perubahan-perubahan anak yang akan alami," jelas Ella.
Moms perlu ingat bahwa anak bisa saja membandingkan dengan teman sebayanya sehingga penting diberi tahu bahwa pertumbuhan dan perkembangan diri serta tubuh setiap orang tidak bisa disamakan.
"Itu untuk mencegah rasa minder, mencegah rasa rendah diri, atau bahkan kalau ada teman-teman yang membully dia karena perbedan itu," jelas Ella.
Di usia ini juga Moms bisa bicarakan seputar menstruasi pertama yang akan dihadapi oleh anak perempuan dan perihal mimpi basah yang akan dialami oleh anak laki-laki.
"Bisa dibicarakan bagaimana persiapan-persiapannya, bagaimana yang bisa dilakukan terkait kebersihanmu higenitasmu sehingga anak juga tau kemana nih aku mesti diskusi kepada siapa orang yang bisa aku percaya dan mungkin orangtua bisa membekali dengan bacaan-bacaan," jelas Ella.
Pendidikan seksual pada anak usia pubertas
Biasanya anak yang sudah memasuki usia pubertas sedang duduk di bangku sekolah menengah pertama atau SMP.
Di usia ini Moms bisa mulai bicarakan seputar menjalin hubungan yang sehat dengan teman sebayanya dan konsekuensi kalau terjadi penyimpangan.
Ella juga mengingatkan orangtua untuk memberikan ruang berdiskusi atau berpendapat pada anak di usia ini.
Moms bisa buka pembicaraan terlebih dahulu dengan menceritakan waktu SMP apa yang terjadi dan tanyakan apakah terjadi juga dengannya.
Ella juga menyinggung perihal memantau aktivitas anak di media sosial karena banyak kekerasan seksual yang terjadi secara daring.
"Orangtua juga perlu mulai mengedukasi diri mulai bisa dikatakan aware dan membuka diskusi dengan anak-anak remajanya supaya anak remaja kita merasa aman untuk berdiskusi tentang itu. Nantinya kalau ada bahaya dia bisa tau harus cari bantuan kemana," jelas Ella.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR