Nakita.id - Leafy Liu (5), mengalami gangguan epilepsi parah yang membuatnya bisa mendapatkan serangan hingga 60 kali setiap harinya.
Setelah pengobatan konvensional gagal, orangtuanya mencari pengobatan alternatif.
Pengobatan alternatif yang dipilih orangtua Liu adalah diet ketogenik.
BACA JUGA: Ingat Jaghdish Kecil di Serial Anandhi? Ini Perubahannya Sekarang
Diet ketogenik adalah diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat.
Liu menjalani diet ketogenik semenjak 4 tahun yang lalu.
Dokter juga mengasumsikan jika diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat baik bagi anak-anak yang ingin menurunkan risiko epilepsi.
Sedangkan jika tubuh tubuh membakar karbohidrat, sebenarnya bisa memicunya terjadinya epilepsi.
BACA JUGA: Makanan Ini Bisa Dimakan Mentah dan Justru Bikin Sehat, Mau Coba?
Diet ketogenik memaksa tubuh untuk membakar lemak, bukan karbohidrat untuk bahan bakar, yang menghasilkan keton dan lebih baik untuk otak anak.
Bagi beberapa anak, memiliki keton tingkat tinggi dalam darah mereka membantu mengurangi jumlah dan tingkat keparahan kejangnya.
Orangtua Liu, Claire (39) dan Justin (45) asal Loughborough, Leicestershire telah menghabiskan sekitar Rp 19 juta untuk menjalani diet bagi gadis kecil ini.
Diet ketogenik yang Liu lakukan dengan mengonsumsi setidaknya dua alpukat dalam sehari, artinya ia telah mengkonsumsi 3 ribu buah hingga kini.
BACA JUGA: Seorang Nenek Dihukum Akibat Menebang Pohon, Alexandra Gottardo Ingin Lakukan Ini
"Sampai usia enam bulan, Liu hanyalah bayi biasa.
Hingga kemudian, ia mengalami kejangnya yang pertama, dan semuanya berubah.
Tiga minggu kemudian, Liu mulai mengalami kejang yang kedua dan terus berlanjut seperti itu setiap 21 hari sekali.
Itu berlangsung selama 25 menit dan benar-benar menyeramkan," ungkap Claire.
BACA JUGA: Seorang Nenek Dihukum Akibat Menebang Pohon, Alexandra Gottardo Ingin Lakukan Ini
Liu mengonsumsi alpukat saat sarapan, makan siang, makan malam, bahkan sebagai camilan.
Setelah rutin melakukannya, kini Liu hanya mengalami empat kali kejang setiap tahunnya.
Moms, terlepas dari kisah Liu, pada buah alpukat ditemukan memiliki zat gizi lengkap, seperti folat, lemak baik, vitamin E dan lutein bila dibandingkan dengan buah lainnya.
Lemak dalam alpukat ini begitu sehat sehingga bermanfaat bagi perkembangan otak anak.
BACA JUGA: [VIDEO] Dongeng Anak Indonesia - Na'u si Naga Ungu - Main Bola
Mekanisme komunikasi dan sel otak dibangun dari lemak.
Keseimbangannya dapat mempengaruhi kecerdasan anak.
"Lemak baik" dari alpukat membangun otak yang sehat dan cerdas terutama pada tahap perkembangan kritis, memungkinkan anak mencapai potensi maksimalnya.
Jadi tidak ada salahnya menambahkan alpukat dalam menu makanan Si Kecil ya Moms.
Source | : | nakita.id,The Sun |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR