"Kalau misalnya langsung marah-marah 'ini ya mama nemuin ini' pasti anaknya akan difensif biasanya begitu," jelas psikolog yang praktik di Ohana Space tersebut.
Dengan begitu mulailah untuk diskusi ringan untuk melihat persepktif anak terkait pornografi seperti apa.
Setelah anak mengutarakan pendapatnya, saatnya Moms juga mengutarakan pendapat sebagai orang dewasa terkait konten pornografi.
Beri tahu juga kepada anak konten-konten pornografi itu seperti apa saja.
Setelah itu, barulah Moms bisa membicarakan perihal batasan yang akan diterapkan untuk menghindari terulangnya anak memiliki konten pornografi.
Tentu saja kasih tahu juga ke anak bahwa ada niat baik untuk orangtua dalam membatasinya.
"Dibicarakan dengan anak 'nanti akan diterapkan ya rulesnya ini supaya ayah bunda gak khawaitr aja sih tentang konten pornografi ini kan juga lagi marak'," jelas Nana.
Bicarakan aturan-aturan yang sudah dibuat oleh orangtua terkait penggunaan gadget, akses internet, dan lainnya agar anak paham.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR