Sebab, ada yang perlu dilakukan setahun sekali, namun ada juga yang jangka waktunya lebih panjang, yakni tiga sampai lima tahun.
“Waktu ideal untuk melakukan pap smear, tergantung pada jenisnya. Kalau pap smear biasa atau konvensional, biasanya dilakukan satu tahun sekali secara berurutan, kalau tiga kali diganti maka bisa lebih panjang, misalnya tiga sampai lima tahun,” ucap dr. William.
Jika Moms ingin jangka waktu yang lebih panjang, dr. William menganjurkan untuk memilih pap smear dengan teknologi Liquid Based Cytology (LBC).
“Tapi, kalau dari dari awal menggunakan pap smear yang Liquid Based Cytology (LBC), itu akurasinya cukup baik. Itu bisa dilakukan dalam jangka waktu tiga sampai lima tahun,” kata dr. William Wahono, Sp.OG, Dokter Kandungan, Klinik Fertilitas Bocah Indonesia.
Baca Juga: Jangan Takut Jalani Pap Smear, Perhatikan Hal Ini Agar Hasilnya Akurat
Akan tetapi, jika belum menikah maupun berhubungan seksual, hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks adalah dengan vaksin HPV.
Vaksin tersebut berfungsi untuk memberikan perlindungan pada mulut rahim.
“Kalau belum menikah, tidak perlu pap smear. Kalau belum menikah, yang dianjurkan adalah vaksin HPV, terutama untuk yang belum pernah berhubungan seksual,” ujar dr. William dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.
“Sebab, virus HPV (Human Papilloma Virus) itu bisa menempel pada mulut rahim, kalau sudah pernah berhubungan. Jadi, kalau belum pernah berhubungan, sebaiknya vaksin dulu, supaya ada proteksi pada mulut rahim,” tutupnya.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR