Ibu rumah tangga ini hanya bisa menyiapkan makanan yang tinggi karbohidrat, dan kembali mengonsumsi makanan cepat saji.
Pada 2016, akhirnya Joanna memutuskan untuk pergi ke psikoterapis agar bisa menghentikan kebiasaannya makan makanan cepat saji.
Akhirnya Joanna menjalani diet ketogenic berdasarkan saran yang dianjurkan sang psikoterapis.
Dengan diet ini, Joanna pun berjuang keras untuk menjauhi pizza, kentang goreng dan makanan tinggi karbohidrat lain yang selama ini menjadi sahabat sejatinya.
Dengan mengontrol makanan, Joanna berhasil menurunkan berat badan.
Setelah 8 bulan mengontol makanan, Joanna juga berolahraga dengan menggunakan aplikasi 5k yang mendorongnya rutin olahraga lari.
Setelah 4 bulan, ia memutuskan untuk menyewa pelatih pribadi.
Dengan adanya pelatih, Joanna menjalani sesi latihan 45 menit 3 kali seminggu.
Selain lari, ia juga mendayung, mendaki gunung, angkat beban, dan fitnes.
Setelah 12 bulan, Joanna berhasil memangkas berat badannya hingga 60 pound.
Dengan motivasinya yang kuat, ia pun lebih bisa mengontrol pola makan dengan baik.
Keberhasilannya menurunkan berat badannya membuat lebih percaya diri dan menginspirasi banyak orang untuk melakukan hal yang sama dengan dirinya.
Memang semuanya tidak ada yang instan, dibutuhkan proses dan kesabaran dalam menjalankan diet dan olahraga rutin.
Jadi, tertarik Moms untuk mengikuti jejak Joanna?
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | Womenhealthmag |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR