Nakita.id – Waspadalah, ini gangguan menstruasi yang sering dialami oleh para wanita.
Menstruasi atau haid merupakan siklus yang wajar dialami oleh setiap wanita.
Akan tetapi, Moms harus tetap waspada.
Pasalnya, meski menstruasi normal terjadi, ternyata dapat pula terjadi beberapa hal buruk.
Dan, apabila tak segera ditangani, hal ini pun tentunya bisa membahayakan kesehatan bahkan menimbulkan penyakit.
Wah, kira-kira apa saja gangguan menstruasi itu?
Saat dihubungi secara virtual oleh Nakita.id, Kamis (4/3/2021), dr. Ivander R. Utama, F.MAS, SpOG, MSc, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi mengatakan, gangguan menstruasi biasanya terjadi pada fase awal saat memasuki akil baligh.
Ketika akil baligh, hal yang biasanya terjadi adalah siklus menstruasi yang menjadi tidak teratur.
Akan tetapi, menurut dr. Ivander, siklus menstruasi yang berantakan itu masih tergolong normal.
Baca Juga: Jangan Asal Membeli Obat, Begini Cara Tepat Mengatasi Nyeri yang Muncul Saat Menstruasi
“Pada waktu seorang perempuan mengalami menstruasi untuk pertama kalinya. Pada waktu itu, menstruasi yang terjadi biasanya akan berantakan, muncul darahnya banyak,” jelas dr. Ivander.
“Kalau misalnya mengalami hal tersebut pada awal menstruasi, itu adalah sesuatu yang normal,” imbuhnya.
Siklus haid yang tidak teratur itu tidak lagi menjadi normal apabila dialami ketika seorang wanita telah memasuki fase reproduksi dewasa.
Sebab, pada usia tersebut, organ-organ reproduksinya sudah siap untuk menjalani kehamilan.
“Akan tetapi, ketika sudah memasuki fase reproduksi dewasa, dimana organ-organ mulai siap untuk kehamilan, maka siklus menstruasi akan mulai teratur. Usia 17 tahun ke atas siklus menstruasi sudah harus teratur,” ungkap dr. Ivander dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.
Adapun faktor yang bisa memengaruhi siklus menstruasi adalah obesitas.
Baca Juga: Begini Cara Bikin Air Rebusan Daun Pepaya untuk Atasi Nyeri Menstruasi, Bahannya Mudah Banget
“Faktor pertama, yaitu obesitas. Obesitas kerap kali membuat siklus menstruasi para wanita menjadi tdak teratur,” kata dokter yang berpraktik di RSIA Bunda Citra Ananda ini.
Mirisnya, bila wanita mengalami obesitas, ada hal lain yang patut diwaspadai, yakni risiko terjadinya PCOS.
Bukan penyakit yang bisa disepelekan, PCOS ini pun akan sangat memengaruhi sel telur yang Moms hasilkan.
“Selain itu, kondisi tersebut juga sering dihubung-hubungkan dengan kondisi PCOS. PCOS sendiri merupakan kondisi ketika ukuran sel telur sangat kecil, susah matang, dan susah besar,” ucap dr. Ivander saat dihubungi secara virtual oleh Nakita.id, Kamis (4/3/2021).
Sementara itu, jika sudah menginjak usia di atas 40 tahun, gangguan menstruasi yang biasanya terjadi adalah pre-menopause.
Yaitu, kondisi ketika siklus menstruasi kembali berantakan hingga akhirnya berhenti total.
“Kemudian, ketika usia sudah advanced, di atas 40 tahun, biasanya sudah memasuki pre-menopause,” ungkap dr. Ivander R. Utama, F.MAS, SpOG, MSc, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, RSIA Bunda Citra Ananda.
“Di pre-menopause, siklus menstruasi biasanya akan berantakan lagi. Jika terjadi selama satu tahun, dokter pun akan menyatakan bahwa pasien sudah memasuki masa menopause,” tutupnya.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR