Nakita.id - Endometriosis merupakan penyakit yang sering kita dengar bagi Moms dan perempuan di dunia.
Namun kita pasti bertanya-tanya sebenarnya penyakit seperti apa endometriosis itu?
Oleh karena itu, Nakita.id bersama Klinik Bocah membahas "Sadar Subur Endometriosis dan Kenali Permasalahannya".
Dalam IG Live tersebut dr. M Dwi Priangga, Sp.OG menjelaskan pengertian endometriosis.
"Endometriosis adalah penyakit di mana jaringan menyerupai dinding endometrium itu ada di tempat yang seharusnya tidak ada," jelas dokter Dwi.
Dokter Dwi mengatakan kalau endometriosis masuk ke dalam otot rahim menjadi endometriosis di dalam otot rahim.
Sementara kalau endometriosis tertengker ke indung telur atau ovarium, dia akan menumpuk menjadi kista, kita biasa sebutnya kista endometriosis atau kista coklat, ungkapnya.
"Kenapa coklat? Karena ketika di operasi pas dibuka itu keluar darah berwarna coklat sebenarnya itu darah yang telah berkumpul lama.
Kenapa bisa begitu? Karena kita tahu dinding rahim dalam itu setiap bulan seorang perempuan akan haid.
Kalau haid itu akan keluar melalui vagina melalui darah menstruasi, kita bayangkan jaringan itu ada di dalam indung telur atau di dalam rahim masuk ke dalam," papar dokter Dwi.
Dokter Dwi juga menjelaskan beberapa kasus pada perempuan, endometriosis nyasar di dinding perut.
"Sehingga kalau dia berdarah di dalam rahim, rahimnya juga berdarah di indung telur sehingga lama-lama mengumpul menjadi benjolan kista.
Kalau dioperasi akan keluar cairan hitam atau coklat sebenarnya itu darah yang mengumpul berbulan-bulan atau bertahun-tahun dan itu bisa membuat nyeri," paparnya.
Dokter Dwi menjelaskan nyerinya karena satu, pembengkakan. Dua, sifat endometriosis yang bandel.
"Jadi dia membuat seharusnya kalau di perempuan yang normal kalau ada jaringan atau benda asing di mana pun akan dihilangkan oleh sistem imun kita.
Tapi ini agak sedikit miskomunikasi sehingga jaringan (endometriosis) tidak dihilangkan malah tambah terus.
Nah kadang-kadang timbul peradangan atau inflamasi sehingga bikin nyeri," jelas dokter Dwi.
Dokter Dwi juga mengatakan endometriosis juga membangun sistem saraf sendiri sehingga makin penyakitnya dibiarkan berlama-lama makin hebat proses peradangan maupun proses penyakitnya berlangsung.
Apakah benar semua perempuan punya jaringan endometriosis?
"Perempuan memiliki jaringan namanya endometrium adalah dinding rahim bagian dalam, setiap saat dia tumbuh ketika akhir bulan meluruh dengan darah menstruasi.
Tapi ketika seseorang memiliki endometriosis ketika dinding itu nyasar atau tumbuh di tempat tidak seharusnya," ungkap dokter Dwi.
Kapan harus dideteksi?
"(Cara mengetahui endometriosis) paling mudah dari keluhan. Sebenarnya tubuh kita sudah memberikan gejala atau tanda tinggal kita yang bisa menyadari atau tidak.
Paling mudah Moms atau teman-teman semua coba lihat siklus datang bulan. Normalnya hari pertama (haid) ada kram tetapi itu tidak mengganggu aktivitas.
Kalau nyeri (karena endometriosis) malah tidak bisa aktivitas misalnya kalau pelajar sampai harus bolos, 3-5 hari mens sudah selesai baru dia bisa aktivitas lagi.
Jadi itu, sampai mengganggu aktivitas dan endometriosis bisa menurunkan kualitas hidup seorang perempuan," ucapnya.
Kenapa endometriosis bisa terlihat atau tidak?
Dokter Dwi menyarankan kita untuk melakukan pemeriksaan sedini mungkin karena endometriosis sifatnya kronik progresif artinya akan menumpuk terus dan memang penyakitnya kronis.
"Kalau sudah dipotong dari awal bisa mengurangi atau dikontrol penyakitnya. Mendeteksi memang agak susah apalagi yang belum menikah.
USGnya kalau kita melihat organ dari bawah kalau belum menikah kan susah tidak boleh transvaginal, bisanya transrektal atau dari lubang anus dan itu sangat tidak nyaman.
Dan kadang-kadang tidak terdeteksi juga misalnya karena endometriosisnya itu baru nempel di permukaan rahim yang paling atas jadi belum ada kistanya atau masih penyakit awal," ucapnya.
Makanya butuh pemeriksaan kalau sekarang tidak kelihatan tapi kok masih nyeri juga diperiksa lagi dua hingga tiga bulan lagi, kata Dokter Dwi.
Dokter Dwi mengatakan kadang-kadang dokter juga akan memberikan pengobatan empirik.
"Biasanya diberikan pil kontrasepsi hormonal itu kalau nyerinya disebabkan oleh endometriosis akan berkurang sakitnya.
Kalau memang responnya jadi bagus bisa jadi benar ke arah endometriosis.
Endometriosis sebenarnya bukan kanker tapi karena bandel jadi harus sabar, telaten, dan sedini mungkin segera melakukan pengobatan dan terapi," ujarnya.
Pemicu Endometriosis
"Banyak faktor. Ada karena genetik. Kedua, faktor lingkungan polusi, gaya hidup tidak sehat, makanan, dan pengemasan makanan.
Kita sekarang kan tidak boleh plastik yang ada BPA-nya ya. Karena itu bisa memicu endometriosis.
Karena plastik-plastik yang tidak food grade itu akan memicu jaringan endometriosis jadi lebih bandel," jelas dokter Dwi.
Baca Juga: Belum Tentu Hamil, Telat Menstruasi Bisa Jadi Karena 8 Hal Ini
Dokter Dwi mengatakan sekarang banyak himbauan untuk tidak makan pakai sterofoam, jangan pakai plastik yang tidak food grade.
Udara juga mempengaruhi makanya endometriosis banyak ditemukan oleh orang-orang metropolitan, lanjutnya.
Hubungan endometriosis dengan infertilitas
"Selain sifatnya bandel, endometriosis membuat pelengketan. Perempuan punya saluran telur kiri dan kanan nah kalau kena endometriosis lengket dan bisa menyumbat.
Tak hanya itu endometriosis membuat peradangan. Misalkan ada sperma mau membuahi langsung "keracunan" atau tidak bisa membuahi.
"Atau kalau ada embrio atau pembuahan ketika akan mau tertanam di dalam rahim tidak bisa tertanam karena endometriumnya penuh dengan endometriosis sehingga gagal," kata dokter Dwi.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR