Diare yang tak tertangani menimbulkan dehidrasi yang sangat berisiko.
Diare ditandai dengan keluarnya tinja encer dan frekuensi pengeluarannya lebih dari 3 kali sehari, kadang disertai muntah, serta atau tanpa dibarengi demam.
Namun Moms harus pandai memilah tinja encer pada bayi, karena bila bayi mengonsumsi ASI eksklusif, pastilah tinjanya akan encer tetapi ada ampasnya dan frekuensi BAB setiap harinya bisa sampai 10 kali pada 2 minggu pertama.
BACA JUGA: Jangan Membawa Ponsel ke Kamar Mandi, Bahaya; Gadis Ini Mengalaminya
Kalau mencret air saja, maka bayi tampak kehausan, rewel, dan demam.
Pada bayi terkena diare, teruskan pemberian ASI, bila perlu tingkatkan frekuensi pemberiannya, karena ASI mengandung bahan yang mampu membunuh mikroorganisme penyebab diare.
Untuk bayi yang sudah mengonsumsi susu formula atau MPASI, perhatikan minuman atau makanannya, mungkin ada yang tidak cocok dengan si kecil. Segera ganti susunya.
Untuk mencegah dehidrasi, berikan oralit yang aman bagi bayi.
Jika BAB ada darah, segera bawa si kecil ke dokter.
Jika tanpa darah, bisa jadi karena virus yang dapat sembuh tujuh hari ke depan. Yang paling penting, jaga kebersihan lingkungan dan terus berikan ASI/minuman.
Intinya, cairan yang keluar harus diganti setara yang masuk.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR