Nakita.id – Moms, pernah kan menemukan kasus anak yang sama sekali tak bisa menyentuh nasi?
Setiap kali menyuapkan sesendok nasi saja, ia selalu muntah.
Atau sebaliknya, anak menganggap hanya es krim yang merupakan makanan istimewa.
Sehingga ia tak pernah bosan menyantapnya dari waktu ke waktu.
Tidak sedikit juga yang begitu 'fanatik' mengenakan bahan pakaian tertentu, semisal katun atau jeans.
BACA JUGA: Moms Penggemar Kaca Mata? Berarti Harus Punya Koleksi Ala Seleb ini
Hal serupa juga bisa terlihat dalam bentuk keengganan seseorang untuk gosok gigi, ogah potong rambut, melakukan gerakan tutup mulut rapat-rapat saat harus minum obat dan sebagainya.
Semuanya dianggap sebagai sesuatu yang menyakitkan dirinya dan membuatnya tidak nyaman.
Menurut dr. Adre Mayza, Sp.S., dokter ahli syaraf dari Bagian Neurologi FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, menanggapi hal ini orang tua tidak perlu khawatir berlebihan.
BACA JUGA: Moms Lahir di Februari? Ternyata Punya Empati Tinggi, Ini Ulasannya
Pasalnya, setiap manusia, termasuk anak-anak memiliki mekanisme ini dalam otaknya.
Kebencian yang terlalu berlebihan itu disebut sensory defensiveness.
Sensory defensiveness kondisi seseorang sedemikian sensitif terhadap hal-hal tertentu.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | nakita |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR