Nakita.id - Tepat hari ini (20/3) merupakan Hari Dongeng Sedunia.
Nah untuk memperingatinya, Moms bisa ajak Si kecil untuk membaca dongeng.
Mungkin saat ini membaca dongeng sudah mulai jarang dilakukan.
Anak-anak akan lebih suka bermain permainan di gadgetnya masing-masing.
Tapi tidak ada salahnya loh Moms membacakan dongeng untuk Si Kecil sebelum tidur.
Melalui membaca dongeng bersama di atas tempat tidur justru bisa membangun kedekatan yang lebih intim antara Moms dan Si Kecil.
Agar anak senang dan momen membaca dongeng menjadi lebih seru, Moms perlu memilih cerita berdasarkan usianya.
Bagaimana cara memilih cerita dongeng berdasarkan usia anak?
Tahu tidak Moms ternyata cerita dongeng itu terbagi menjadi 3 rentang usia.
Hal itu disampaikan oleh Cahyono Budi Dharmawan, seorang pendongeng dari Komunitas Ayo Dongeng Indonesia (Ayodi).
Rentang usia pertama untuk anak-anak berusia di bawah 7 tahun yang cocok diberikan cerita berupa fabel.
“Fabel kan personifikasi, di mana membuat karakter manusia ke hewan. Selain itu, karakternya juga lucu,” ujar Budi yang dikutip dari kompas.com.
Budi juga menyebutkan dari dongeng tersebut karakter anak bisa terbentuk.
Contohnya ketika karakter hewan yang mengalami musibah saat berbohong, dengan begitu anak jadi tahu bahwa berbohong merupakan hal yang tidak boleh dilakukan.
Di lain kesempatan, pendongeng Gery Puraatmaja meminta orangtua tidak memberikan cerita dengan karakter yang seram kepada anak berusia di bawah 5 tahun.
Contohnya karakter nenek sihir dan raksasa justru membuat anak takut dan susah tidur nantinya.
Rentang usia selanjutnya yaitu saat anak-anak duduk di bangku sekolah dasar yang cocok diberikan cerita tentang pertemanan.
Melalui dongeng tersebut anak-anak jadi tahu bahwa ia hidup membutuhkan bantuan dari orang lain serta bersosialisasi.
Rentang usia terakhir yaitu saat anak sudah duduk di bangku sekolah menengah pertama yang cocok diberikan dongeng seputar kisah nyata.
Moms bisa pilihkan cerita tentang tokoh terkenal atau tokoh inspiratif agar anak belajar makna kehidupan dan penemuan jati diri.
Nah ketika menceritakannya kepada anak, Moms juga perlu membuat cerita menjadi lebih seru.
Sehingga anak menjadi tertarik untuk mendengarkan cerita serta pesan moral yang ada juga tersampaikan.
Mengutip dari Tribun-Medan.com disebutkan bahwa untuk membacakan dongeng kepada anak, Moms perlu melakukan kontak mata dengan Si Kecil.
Baca Juga: Berikut Kumpulan Dongeng di Acara Bobo Creative Week #Medongengdarirumah Hari Pertama
Dan saat tatap mata tersebut, tunjukkan ekspresi atau raut muka yang menyesuaikan dengan kata-kata yang sedang diucapkan.
Selain itu, Moms bisa ajak Si Kecil untuk menirukan gerakan tokoh dari dongeng yang sedang dibicarakan.
Dengan begitu dongeng menjadi lebih interaktif dan anak menjadi lebih seru mendengarkannya.
Terakhir, tentunya pilih cerita menyesuaikan dengan kesukaan Si Kecil.
Contohnya anak sedang menyukai kelinci, maka pilihlah dongeng dengan kelinci sebagai tokohnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,Tribun-Medan.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR