Nakita.id - Penyakit seringkali datang secara tiba-tiba.
Uniknya, ada beberapa penyakit yang ternyata sering kali datang menyerang anak di malam hari.
Hal ini karuan membuat para Moms dan Dads panik.
Nah agar dapat mencegahnya, berikut informasi beberapa daftar pernyakit yang sering menyerang anak di malam hari.
Mulai dari penyebabnya hingga cara menanganinya.
Asma dan Alergi
Asma dan alergi memang terkenal kerap kambuh malam hari.
Bukan tanpa sebab, seorang ahli alergi pun menjelaskan hal tersebut.
"Pada malam hari, kadar kortisol dalam tubuh menurun. Padahal hormon ini punya efek perlindungan terhadap asma," kata Dr Santiago Martinez, ahli alergi anak dari Florida State University Medical School yang dikutip melalui kompas.com.
Selain itu, pada malam hari senyawa histamin naik sehingga memicu serangan asma.
Beberapa alergen seperti tungau, debu, atau bulu binatang yang ada di kamar anak pun dapat meningkatkan asma ketika ia tidur.
Jika hal tersebut sudah terjadi, segera berikan antihistamin.
Namun jika serangan tersebut sering terjadi, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan suntikan imunoterapi.
BACA JUGA: Inikah Wajah Asli Seleb Holywood Jika Tanpa Editan? Beda Banget Moms
Sakit telinga
Sedikitnya, lebih dari 90% anak pernah mengalami infeksi telinga di usia sebelum 7 tahun.
Infeksi telinga ini tidak hanya menimbulkan nyeri tetapi bahkan panas pada anak.
Penyakit ini semakin bertambah parah di malam hari, karena posisi berbaring membuat pengumpulan cairan menyebabkan tekanan pada telinga.
Untuk berjaga-jaga sebaiknya Moms memiliki cadangan obat infeksi telinga untuk anak.
Jika tidak segera obati infeksi telinga anak pada dokter.
Batuk
Batuk disebabkan oleh infeksi virus yang bersembunyi di saluran pernapasan.
Biasanya batuk diikuti dengan sesak napas dan menyerang anak ketika ia sedang flu.
Biasanya batuk akan bertambah parah di malam hari, karena perubahan aliran darah di saluran napas ketika anak berbaring.
Moms bisa memberikan obat batuk pada anak jika hal itu terjadi.
Pastikan ia tidak kedinginan dengan memberikannya selimut atau jaket yang tebal.
Selain itu, membawanya keluar pun bisa menjadi salah satu pilihan.
"Bawalah anak ke udara terbuka beberapa menit agar saluran napasnya menjadi rileks," kata Dr Andrea Leeds, dokter anak.
BACA JUGA: Bukan Wajah, Hal Ini Yang Membuat Gisel Jatuh Hati Pada Gading Marten
Demam
Di malam hari secara otomatis temperatur tubuh akan meningkat.
Itulah sebabnya demam yang dialami anak di siang hari akan terus meningkat saat ia tertidur.
Sebaiknya lakukan pemeriksaan suhu tubuh anak setiap empat jam sekali.
Jika suhu anak sudah mencapai 38 derajat celcius, Moms dapat memberikannya obat penurun demam, seperti parasetamol.
Untuk anak berusia kurang dari tiga bulan, jangan ragu untuk segera hubungi dokter jika demamnya tidak segera turun dalam kurun waktu 1x24 jam.
Selain memberikan obat, pastikan pula anak tidak keurangan cairan selama demam.
Berikan ASI jika ia masih menyusu atau air putih sebelum anak tidur kembali.
BACA JUGA: Kulit Anak Iritasi Akibat Kutu Kasur atau Tungau? Segera Lakukan Ini
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR