Nakita.id - GTM (Gerakan Tutup Mulut) merupakan salah satu istilah yang sering kali digunakan para Moms saat sang buah hatinya sulit sekali makan.
Setiap anak tentu saja akan mengalami penurunan nafsu makan.
Sehingga ketika diberikan makanan oleh Moms tak heran bila sang buah hati akan menolaknya dengan keras.
Kondisi tersebut tentu saja membuat sebagian besar Moms khawatir.
Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Anak GTM Saat MPASI Agar Mau Makan Kembali, Jangan Buru-buru Diberi Susu!
Karena apabila anak tidak mau makan, maka secara otomatis berat badan nya pun akan menurun.
Padahal penurunan berat badan menjadi sesuatu yang sangat bahaya apabila anak sedang menjalani kehidupan 1000 hari pertamanya.
Kenap bahaya? karena pada 1000 hari pertama kehidupan otak, dan organ-organ tubuh anak lainnya seperti jantung, paru-paru mengalami perkembangan yang luar biasa.
Perkembangan tersebut bisa terganggu apabila berat badan Si Kecil menurun.
GTM sendiri merupakan salah satu kondisi yang paling banyak dikeluhkan oleh orang tua.
Menurut salah seorang dokter spesialis anak bernama dr. Dimple Nagrani, Sp.A dari RSIA Bunda, Jakarta dalam acara virtual yang diadakan oleh RSIA Bunda bekerja sama dengan Birth Club Indonesia, Selasa (23/03/2021) mengatakan GTM merupakan suatu yang normal dialami oleh setiap anak.
dr. Dimple Nagrani, Sp.A menerangkan, untuk menghindari GTM jangan biasakan anak makan sambil diajak bermain.
Karena nantinya apabila Moms tidak mengajaknya bermain, atau sambil berjalan-jalan maka anak juga akan tidak mau makan.
"Harus dihindari dari awal, jangan biasakan juga makan sambil bermain," kata dr. Dimple Nagrani, Sp.A dalam acara tersebut yang diikuti oleh ratusan peserta dan juga berkolaborasi dengan Crystal of The Sea.
Penyebab GTM dan cara mengatasinya menurut dr. Dimple Nagrani, Sp.A sebagai berikut ini:
1. Sakit
Biasanya anak akan cenderung sulit makan apabila ia merasakan sakit.
Sakit yang dimaksud seperti sariawan, sakit perut, atau bisa juga karena adanya infeksi tertentu seperti TBC, infeksi saluran kencing yang tentu saja membuat nafsu makan Si Kecil menjadi menurun Moms.
Itu merupakan suatu kondisi yang normal apabila Si Kecil menolak untuk makan Moms.
2. Jadwal makan
Biasanya Si Kecil akan menolak makan jika dirinya merasa kenyang Moms.
Tentukan jadwal makan Si Kecil, jaraknya sekitar 2-3 jam di antara makan dan susu.
Jangan juga berikan minuman manis di antara jam makan yang sudah ditetapkan.
Hindari pula snack-snack manis yang membuat Si Kecil mudah kenyang.
Baca Juga: Anak Zaskia Adya Mecca Mulai GTM, Kenali Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Si Kecil GTM
3. Tekstur makanan tidak disukai Si Kecil
Cobalah memberikan tekstur makanan yang lebih padat pada Si Kecil.
Contohnya, naikkan tekstur dari bubur ke nasi lumat, berikan daging ikan atau telur dadar tanpa diblender.
4. Variasi makanan
Hindari lah pemberian menu yang sama antara pagi, siang, dan sore hari.
Berikan lah variasi karbohidrat, seperti roti, pasta (spageti, makaroni), kentang dan lainnya.
Berikan juga berbagai jenis ikan untuk memberikan variasi pada pilihan makanan.
5. Rasa makanan
Berikan lah makanan yang menurut Moms dan Dads enak, jangan takut untuk menambahkan berbagai bumbu-bumbuan.
6. Lingkungan makanan
- Hindari pemaksaan saat makan
- Berikan lah kesempatan untuk Si Kecil makan sendiri
- Usahakan untuk makan bersama keluarga
- Hindari makan sambil digendong, bermain, dan menonton.
Baca Juga: Anak Mulai Susah Makan? Ini yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan!
7. Pengasuh
Ketika menyuapkan Si Kecil makan maka usahakan wajah Moms atau pengasuh jangan cemberut atau menakut-nakuti.
8. Masalah sensori atau oromotor
Biasanya anak akan sangat sulit makan apabila memiliki kelainan sensori yang dialaminya Moms.
Maka penting untuk melakukan pemeriksaan apabila diduga anak Moms mengalami masalah sensori tersebut.
dr. Dimple Nagrani, Sp.A menegaskan GTM bisa terjadi pasti ada alasan atau penyebabnya.
Apabila sudah diketahui penyebabnya maka Moms dan Dads akan lebih mudah mencari tahu solusinya.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR