Nakita.id - Mungkin Moms akan menyadari bahwa memasuki usia 18 bulan, hal-hal sepele mampu menyalakan tombol emosi si kecil atau anak bisa saja marah tanpa sebab.
Contoh Moms menyuguhkan susu di pagi hari dengan menggunakan cangkir yang “salah”, lalu si kecil menjadi marah dan meleparnya.
Atau si kecil akan berteriak saat Moms memaksanya memakai sepatu boots sebelum main hujan-hujanan.
Sebenarnya apa yang sedang terjadi dengan si kecil?
Anak-anak umumnya lebih gampang marah kala lelah atau mengantuk.
BACA JUGA: Yuk, Catat Resep Bapel Yang Manis Dan Lembut Untuk Sarapan Besok
Saat itu, pekerjaan apa pun jadi terasa sulit, apalagi kalau tekadnya adalah memasukan blok bulat ke dalam lubang persegi.
Hal-hal sepele inilah yang memicu kemarahannya.
Yang suka bikin kesal adalah kadang amukan si kecil datang pada saat-saat yang sulit, seperti ketika sedang fokus menyelesaikan rutinitas pagi, saat di tengah-tengah sesi belanja bulanan, atau sedang menunggu antrean di ruang tunggu dokter.
Lalu apa yang menjadi kesamaan dari situasi-situasi tadi?
Jawabannya, situasi-situasi tadi membuat anak tidak mendapatkan perhatian penuh dari Moms.
Tip & Trik Menghadapinya
Gift The Superpower of Play Bersama Karakter Terbaru dari Lego Brand, Cataclaws
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR