Nakita.id - ASI memang ajaib dan unik.
Salah satunya komposisi ASI berbeda dari hari ke hari.
ASI hari ini berbeda dengan ASI esok hari, dan seterusnya.
BACA JUGA : Murah dan Enak, Ini Daftar Makanan Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui
Artinya komposisi ASI mengikuti usia dan kondisi bayinya.
Berikut 4 fakta tentang ASI lainnya:
1. Komposisi ASI Ibu yang melahirkan prematur berbeda dengan komposisi ASI ibu yang Melahirkan Normal
Komposisi ASI pada ibu yang satu akan berbeda dengan komposisi ASI pada ibu lain.
Misal, dua ibu melahirkan pada hari, tanggal, dan jam yang sama.
Namun ibu yang satu melahirkan di usia kehamilan 9 bulan, sedangkan ibu yang satunya di usia kehamilan 7 bulan.
Nah, ASI yang diproduksi sesuai dengan yang dibutuhkan untuk bayi yang dilahirkan pada masing-masing usia kehamilan tersebut.
Jadi, komposisi ASI pada ibu yang melahirkan di usia kehamilan 9 bulan memang diperuntukkan bagi kebutuhan bayi yang lahir di usia kehamilan tersebut.
Begitupun komposisi ASI pada ibu yang melahirkan di usia kehamilan 7 bulan diperuntukkan hanya bagi bayi tersebut.
Selain itu, ASI pada ibu yang sama-sama melahirkan di usia kehamilan 9 bulan pun berbeda, karena bakteri-bakteri yang pernah didapat pada tiap ibu berbeda-beda.
ASI pada ibu A, misal, mengandung bakteri-bakteri yang pernah didapat oleh ibu A.
Pada ibu B, ASI-nya juga mengandung bakteri-bakteri yang pernah didapat oleh si ibu tersebut.
Dengan demikian, bila ibu A pernah kena demam berdarah semasa hamil, misal, maka bayinya sudah terlindung dari virus demam berdarah setelah mendapatkan ASI.
Tapi bila bayi ibu A disusui oleh ibu B yang belum pernah kena demam berdarah, maka bayi ibu A tidak terlindungi dari virus tersebut.
BACA JUGA : Ternyata Inilah Fungsi Enkripsi End-to-End di Aplikasi WhatsApp
2. Komposisi ASI berbeda dari hari ke hari.
ASI dibagi dalam 3 jenis, yaitu susu jolong atau kolostrum yang keluar pada 0-7 hari setelah si ibu melahirkan; susu transisi, yaitu susu hari ke-7 sampai ke-10; dan susu mature.
Komposisi masing-masing susu ini berbeda satu sama lain.
Susu kolostrum lebih bersifat sebagai obat ketimbang minum dan makannya.
Hingga, bayi yang minum susu ini biasanya turun berat badannya. Apalagi susu kolostrum biasanya tak banyak, rata-rata cuma 30 cc dalam 24 jam.
Makanya, banyak ibu bingung, mengira ASI-nya belum keluar.
Padahal, memang selama 7 hari itu, ASI yang keluar cuma sedikit.
Namun jangan salah, satu tetes susu kolostrum mengandung 1 juta antibodi.
Sayangnya, banyak orang tak tahu mengenai susu kolostrum ini, hingga si bayi yang baru lahir diberikan susu formula.
BACA JUGA : Sedikit yang Tahu, Ini 10 Tip Bedakan Handphone Samsung Asli Vs Palsu
Akibatnya, antibodi yang masuk sangat kurang. Ini tentu akan berpengaruh terhadap daya tahan tubuh si bayi selanjutnya.
Sedangkan susu transisi adalah susu yang menjadi pengantar sebelum menuju susu mature, yaitu susu padat yang memenuhi kebutuhan untuk tumbuh kembang bayi.
Jadi, susu ini menyiapkan pencernaan bayi untuk mencerna ASI mature.
Seperti layaknya bayi yang baru lahir, pertama hanya minum susu, lalu mulai diberi makanan setengah padat, kemudian makanan padat. Nah, ASI juga seperti itu.
Selain itu, dalam waktu yang berbeda, kandungan ASI pun tak sama.
Jadi, pada 5-10 menit pertama, susu yang keluar, dinamakan fore milk, sifatnya lebih cair/encer, lebih ringan, hingga lebih mudah dicerna usus bayi.
Di atas 10 menit atau disebut hind milk, adalah susu yang komposisinya lebih kental, dengan kandungan protein, lemak dan karbohidrat lebih padat.
Setiap bayi yang lahir dari rahim ibu pasti bahagia karena komposisi ASI-nya pas sesuai kebutuhannya.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR