Nakita.id - Sebelumnya, pengobatan roseola infantum pada anak berfokus pada terapi gejala yang dihadapi Si Kecil.
Si Kecil yang terserang roseola infantum biasanya akan demam tinggi sehingga pengobatan yang dibutuhkan adalah obat penurun panas.
Selain itu, pastikan Si Kecil cukup minum air putih dan kalau buah hati menolak makan Moms bisa memberikan susu formula.
Baca Juga: Waspada Jika Anak Demam Tinggi Disertai Ruam Bisa Jadi Roseola Infantum, Cari Tahu Gejala Lainnya!
Di sisi lain, Moms dan Dads juga bertanya-tanya apakah roseola infantum ini memberikan komplikasi pada Si Kecil.
Oleh karena itu, Nakita.id membuat Liputan Khusus bersama dokter anak untuk membicarakan komplikasi dari roseola infantum.
Diwawancarai Nakita.id pada Jumat (26/3/2021), Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M. TropPaed., Dokter Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi & Tropis Anak RS Pondok Indah - Pondok Indah menjelaskan komplikasi dari roseola infantum.
Prof. Hinky menjelaskan komplikasi dari roseola infantum pada anak umumnya tidak ada, kecuali kalau kejang terjadi.
Sebelumnya, gejala roseola infantum pada anak adalah demam tinggi sehingga dapat memicu kejang demam.
"Umumnya tidak ada, kecuali kejang, yang lain sembuh sempurna dalam seminggu. Tapi kelihatan anak tidak nyaman 3 hari pertama. Jadi 3 hari pertama demam, 3 hari ruam, kemudian sembuh," jelasnya.
Sementara, Prof Hinky mengatakan ruam roseola infantum tidak perlu pengobatan karena hilang sendiri.
"Kalau ruam di roseola tidak perlu pengobatan karena hilang sendiri dan dibersihkan saja," ucapnya.
Sementara, dr. Firda Fairuza, Sp.A, Dokter Spesialis Anak Columbia Asia Hospital Pulomas, saat diwawancarai Nakita.id pada Kamis (25/3/2021) juga menjelaskan komplikasi dari roseola infantum.
Dokter Firda mengatakan komplikasi dari roseola infantum pada anak ada, namun biasanya jarang terjadi.
Baca Juga: Bagaimana Pengobatan Kejang Demam Pada Toddler? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Anak
"Komplikasi secara berat dari roseola infantum kebanyakan dehidrasi. Karena umumnya gejalanya menyerupai infeksi virus lainnya.
Yang harus kita waspadai adalah kekurangan cairan atau tidak. Yang lainnya adalah kejang demam.
Kalau anak bakat dengan kejang demam tentunya kita harus waspada juga. Untuk terberat lainnya, umumnya gejalanya ringan dibandingkan campak, dia komplikasi berat pun jarang," papar dokter Firda.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR