Nakita.id - Bencana alam berupa banjir bandang dan angin kencang menyerbu wilayah Nusa Tenggara Timur khususnya Kupang dan Adonara, Flores Timur.
Banjir bandang disebabkan curah hujan yang sangat tinggi hingga menerjang pemukiman warga.
Badai siklon tropis yang disebut Siklon Seroja inilah hyang mengakibatkan bencana di berbagai wilayah NTT.
Salah satu daerah yang cukup parah ada di Pulau Adonara di Flores Timur.
Dikutip dari Pos Kupang, seorang warga sekaligus saksi mata Wenchy Tokan mengatakan warga tidak siap saat banjir datang.
Wenchy menjelaskan, awalnya hujan turun sangat deras pada Sabtu (3/4/2021) sekitar pukul 23.00 WITA.
Hingga Minggu (4/4/2021) hujan tidak kunjung berhenti dan saat Minggu dini hari itulah banjir mulai menerjang.
Sebagian besar warga masih tidur pulas hingga akhirnya panik karena tidak sempat menyelamatkan diri.
Banjir datang dari perbukitan di sekitar Kecamatan Adonara Timur dan menghantam rumah warga di pesisir sungai.
"Kami semua sangat panik. Bahkan kami temukan ada mayar, ditemukan di laut masih di atas kasur karena kebanyakan warga sedang tidur," kata Wenchy dilansir dari BBC News Indonesia yang dikutip Pos Kupang.
Wenchy memperkirakan, sedikitnya ada 50 rumah yang hancur dan hanyut ke laut.
"Bangunan semua selesai semua. Rumah permanen dan semipermanen hanyut ke laut," lanjut Wenchy.
Volume banjir yang sangat besar dan derasnya arus juga mengakibatkan jembatan beton yan menghubungkan antar desa juga ambrol.
"Satu pembangkit listrik juga padam. Karena itulah warga Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak kini terisolir," tambah Wenchy lagi.
Warga yang berhasil menyelamatkan diri lantas berkumpul di posko pengungsian.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan hingga Minggu (4/4/2021), korban jiwa akibat banjir bandang di Flores Timur setidaknya ada 41 orang.
Sementara korban luka-luka ada 9 orang dan 27 orang masih dinyatakan hilang.
Source | : | Pos Kupang |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR