Menerapkan kebaikan dan kemurahan hati untuk pernikahan jangka panjang memang sedikit lebih rumit.
Amatilah bagaimana Moms selama ini berinteraksi dengan Dads.
Apakah Moms benar-benar memperhatikan ketika Dads membicarakan masalah pekerjaan atau hal-hal lain yang mungkin tidak Moms minati?
Cobalah untuk memberikan perhatian dan kebaikan setiap kali Moms berinterkasi dengan Dads.
Penerimaan
Orang-orang yang pernikahannya bahagia mau menerima kesalahan mereka sendiri dan juga pasangan mereka.
Mereka menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna.
Sebaliknya, orang-orang yang tidak berbahagia dalam pernikahannya cenderung hanya melihat kesalahan pasangannya.
Sikap intoleran pada pasangan dan cenderung membenarkan diri sendiri inilah yang membuat hubungan tidak awet.
BACA JUGA: Cabai Tahan Lama 2-3 Bulan, Simpan dengan Cara Sederhana Ini Moms
Cinta
Cinta yang sehat dan dewasa membutuhkan waktu untuk berkembang, beserta sifat-sifat yang tercantum di atas: komunikasi, komitmen, kebaikan, dan penerimaan.
Bukan berarti cinta tidak penting, justru cinta akan menumbuhkan gairah dalam pernikahan.
Bila pasangan bergairah, mereka berkomunikasi dengan jujur, menyelesaikan konflik dengan mudah, dan berkomitmen untuk menjaga hubungan mereka tetap intim dan hidup.
Source | : | |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR