Sebuah keluarga sebaiknya mengawasi pengeluaran keuangannya agar bisa diatur dan dibatasi.
Dengan begitu, konsep lebih besar pasak daripada tiang bisa dihindarkan.
Rencanakan juga target yang jelas.
Misalnya dalam usia perkawinan ke sekian harus sudah punya rumah atau mobil dan sebagainya.
Akan tetapi buatlah rencana keuangan yang bersifat fleksibel.
Ingat, ada situasi dan kondisi tertentu yang bisa mengacaukan rencana keuangan.
Intinya, jangan jadikan target sebagai beban.
Ambil juga beberapa produk investasi yang berfungsi memproteksi barang atau rencana keuangan, semisal produk asuransi.
Sediakan juga "tabungan siaga" yang merupakan bentuk antisipasi jika ada musibah atau peristiwa yang tidak terduga, seperti PHK, kecelakaan, terkena penyakit kronis, dan lain-lain.
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR