Ia lantas mencoba menjelaskan kepada keluarga sang suami tentang tujuannya membuatkan anaknya media sosial.
“Ini aku, ini caraku mendidik. Aku berpegangan pada prinsip, ‘Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat untuk orang lain’. Jadi, aku jelaskan saya kalau maksudku bukan untuk mengeksploitasi anak, tapi ingin mengedukasi para ibu di luar sana lewat unggahan aku di media sosial,” jelas Rihsya.
Sementara itu, untuk para pelaku cyberbullying, Rihsya pun mencoba untuk menempuh jalan damai.
Ya, alih-alih menanggapi dengan emosi, wanita yang aktif di sejumlah komunitas ini justru membalas komentar negatif warganet dengan kata-kata yang baik.
“Untuk orang-orang yang berkomentar negatif juga seperti itu, aku coba balas komentarnya dengan kata-kata yang baik,” kata Rihsya saat dihubungi Nakita.id via telepon, Rabu (7/4/2021).
“Jadi, aku mencoba untuk tidak take it seriously. Karena menurutku, buat apa ngeladenin orang-orang yang berkomentar negatif, waste of time banget. Dengan kata-kata baik, siapa tahu bisa membuka pikiran mereka,” tutup Rihsya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR