Nakita.id – Beberapa orangtua memberikan pendapatnya tentang anak yang bermain media sosial.
Demi mencegah cyberbullying, sejumlah media sosial telah memberlakukan aturan usia penggunanya, yakni minimal berusia 13 tahun.
Akan tetapi, kenyataannya banyak anak yang melanggar aturan tersebut dengan mengganti usianya.
Bahkan, tak sedikit pula anak yang menggunakan email orangtua mereka untuk membuat media sosial.
Baca Juga: Moms, Alergi Susu Sapi Ternyata Berbeda dengan Intoleransi Laktosa
Perihal anak bermain media sosial memang perlu dipertimbangkan secara matang.
Namun, dua Moms hebat ini ternyata tidak mempermasalahkan jika anaknya nanti ingin menggunakan media sosial.
Akan tetapi, izin tersebut tentunya diberikan dengan beberapa aturan.
Wah, kira-kira aturan apa ya yang diberlakukan?
Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, seorang ibu satu anak bernama Rihsya Allan mengatakan, buah hatinya telah mengetahui bahwa ia memiliki akun media sosial sendiri.
Bahkan, di usianya yang masih balita, ia sudah mahir menggunakan ponsel dan bermain media sosial.
“Anakku tahu Mommy-nya punya Tiktok, Charlotte juga tahu dia punya Instagram sendiri. Sekarang, dia sudah mulai menguasai handphone aku,” ujar Rihsya Allan.
Baca Juga: Pro dan Kontra Tren Membuatkan Anak Media Sosial Sejak Dini, Kalau Moms Bagaimana?
“Kadang bahkan tanpa sepengetahuanku, di Instagram tiba-tiba muncul unggahan Instagram Story buatannya Charlotte. Dia juga sudah bisa main Tiktok, tapi untuk fun aja, ya,” jelas wanita yang berprofesi sebagai Owner of Orisul Digital Agency ini.
Meski begitu, Rihsya mengatakan, saat ini akun media sosial sang anak dikelola oleh dirinya sendiri.
Kendati demikian, kalaupun nanti Charlotte ingin mengurus sendiri media sosialnya, wanita yang aktif di sejumlah komunitas ini tak mempermasalahkan.
“Aku pribadi tidak masalah jika anak ingin menggunakan media sosial,” kata Rihsya Allan saat dihubungi oleh Nakita.id via telepon, Rabu (7/4/2021).
Akan tetapi, Rihsya tentunya akan menerapkan sejumlah aturan.
Mulai dari membatasi waktu anak bermain gadget hingga mengingatkan soal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di media sosial.
“Tentu screen time nya akan aku batasi. Aku juga mungkin akan memberi tahu anak apa hal yang boleh dan tidak boleh diunggah di media sosial,” ucap Rihsya.
“Aku pasti akan tetap kontrol, tidak melepas 100 persen. Karena, seperti kita tahu, dampak media sosial itu tidak selalu positif, tapi ada juga yang negatif,” imbuhnya.
Senada dengan Rihsya, seorang ibu bernama Naomi Novita juga mengizinkan jika nanti anaknya ingin mengelola media sosialnya sendiri.
Walaupun demikian, wanita yang aktif di komunitas Moms Community Nakita.id ini akan tetap memegang ponsel sang anak.
“Selama ponsel anak kita yang pegang, menurut saya tidak masalah jika nantinya anak saya yang paling kecil juga ingin menggunakan media sosial,” ungkap Naomi dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Selasa (7/4/2021).
Tak hanya itu, Naomi juga akan mengatur waktu anak dalam bermain media sosial.
“Saya juga akan mengatur waktu anak dalam memakai gadget dan media sosial, disesuaikan dengan usianya,” kata wanita yang berprofesi sebagai English Teacher ini.
Kendati demikian, ia mengaku, tidak akan memberi izin anaknya bermain media sosial jika usianya belum mencukupi.
“Tapi, kalau saya sih, sepertinya sampai anak kelas 3-4 SD, saya tidak ingin Si Kecil bermain media sosial dulu,” pungkas Naomi Novita saat dihubungi Nakita.id via telepon.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR