BACA JUGA: Mana yang Merupakan Keluarga Asli? Jawabannya Menunjukkan Sosok Moms
Di luar itu, jangan harap mereka bersedia melakukannya, apalagi dengan hasil optimal. Ciri-ciri mereka antara lain pendiam, tidak banyak bicara, serius, cenderung selalu hati-hati dalam bertindak dan menghadapi sesuatu.
Konkretnya, sebelum melakukan atau menghadapi sesuatu, anak-anak seperti ini merasa perlu menguasai medannya lebih dulu. Tidak heran mereka jadi kurang gaul, aktivitas sosialisasinya relatif terbatas, teman mainnya pun hanya itu-itu saja alias sedikit, susah dekat dengan orang lain selain kedua orang tuanya.
Meskipun begitu mereka sangat loyal dan terbuka pada teman-temannya yang terbatas. Juga konsekuen terhadap apa yang dia lakukan, putuskan, atau ucapkan.
Sebaliknya, yang tidak termasuk dalam kelompok eksperimental adalah mereka yang memiliki keluwesan. Yang seperti ini biasanya cenderung lebih bisa menerima segala hal, tidak anti atau kelewat fanatik pada hal tertentu, dan tidak mempunyai banyak kekhawatiran menghadapi apa pun.
Mereka pun tidak mudah jera sekalipun sudah bolak-balik mengalami kegagalan atau ketidaknyamanan dari apa yang dia lakukan/hadapi.
Boleh dibilang, lanjut Jan, "Anak seperti ini kaya pengalaman dan orangnya easy going serta selalu ingin mencoba. Mereka bisa dikenali dari cirinya yang mudah bergaul dengan siapa saja, hobi mencoba-coba, tidak takut menghadapi kegagalan atau sesuatu yang tidak membuatnya nyaman dan aman.
Kalaupun gagal, ia akan menjadikan kegagalan sebagai pelajaran berharga yang membuatnya jadi lebih cakap.
Yang harus kita khawatirkan justru anak-anak yang defensiveness-nya rendah dengan ciri-ciri kelewat cuek atau yang pertahanan dirinya relatif rendah. Sebab "Kadar" sensory defensiveness yang tipis ini juga bisa membahayakan si anak.
BACA JUGA: Viral, Penggunaan Kertas Nasi Untuk Membuat Makanan Jadi Crunchy!
Hal ini dapat terlihat pada anak yang cuma bermodal nekat. Mengapa? Karena mereka sering kali tidak berpikir secara rasional dan kerap mengabaikan keamanan diri maupun lingkungannya saat bertindak.
Adre dan Jan sepakat agar orang tua juga memfokuskan perhatian mereka pada anak-anak dengan sensory defensiveness yang terlalu dominan.
Alasannya, jika dibiarkan anak-anak seperti itu akan mengalami hambatan bersosialisasi, tidak siap jika harus berada di situasi dan kondisi baru, tidak bisa menerima perubahan mendadak, terlalu menggantungkan diri pada orang lain, tak memiliki banyak teman, terlalu cepat memasukkan segala sesuatu ke dalam hati, tertutup pada orang atau hal baru, selalu takut mencoba karena takut gagal, dan gampang stres.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR