Nakita.id - Setiap orangtua pasti menyayangi anak-anaknya. Tak heran sering kali Moms bersikap berlebihan terhadap sang anak.
Dari memberi fasilitas yang sebenarnya belum dibutuhkan, hingga selalu membela anak meskipun Si Kecil salah.
Berbicara masalah pembelaan, tindakan itu adalah upaya dari orangtua untuk melindungi anak adari kesalahan yang dilakukannya.
Orangtua akan khawatir bila Si Kecil akan mrndapatkan celaan karena kesalahan yang Ia buat.
Kekhawatiran itu dirasa sebagai bentuk kasih sayang kepada anak.
BACA JUGA: Tumis Kangkung Rebon Bumbu Merah Ini Dijamin Mudah dan Enak
Padahal hal tersebut bukanlah bentuk kasih sayang yang baik.
Hal ini hanya membuat anak jadi egois, antisosial, tidak terampil dalam berkomunikasi dan selalu bergantung pada sosok yang melindunginya.
Berdasarkan usianya, inilah yang terjadi jika orangtua selalu membela anak walaupun anak berbuat salah.
1. Batita
Pada usia batita, Si Kecil tidak tahu dengan jelas apakah yang dilakukannya benar atau salah.
Oleh karenanya, saat Moms selalu membela mereka, bahkan ketika berbuat salah, mereka tidak akan terampil berkomunikasi, karena ada Moms yang selalu menjadi penyambung lidahnya.
Padahal, di usia batita, keterampilan berbahasa harus selalu diasah.
BACA JUGA: Ukuran Baju XS Masih Kebesaran, Berat Bayi dalam Kandungan Franda Bikin Penasaran
2. Balita
Di usia balita, saat Si Kecil selalu mendapat pembelaan, ia akan tumbuh menjadi anak yang cerewet dan merasa dirinya paling benar.
Contohnya, saat bermain, Si Kecil akan memunculkan sikap egoisnya pada teman-temannya.
Karena egois, Si Kecil berpotensi gampang tantrum dan akan bertindak kasar jika keinginannya tidak dituruti.
Yang Moms harus lakukan, kita haruslah menanamkan moral yang baik pada Si Kecil.
BACA JUGA: Yuk Intip 9 Rahasia Agar Proses Melahirkan Mudah dan Lancar
Jika melakukan hal yang salah, jelaskan padanya dan ajarkan Si Kecil untuk meminta maaf.
Bukan melakukan pembelaan terhadap kesalahannya. (*)
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR