"Kematian akibat kanker di seluruh dunia jauh lebih tinggi ketimbang penyakit jantung, stroke, TBC, malaria, bahkan AIDS, ini merupakan masalah dan jumlah ini akan meningkat terus bahkan 2 kali lipat dalam 20 tahun," jelas Dr. dr. Denni Joko Purwanto, Sp.B (K) Onk, Dokter Spesialis Onkologi RS Omni Alam Sutra.
Dokter Denni juga menjelaskan masalah lainnya adalah 70% kematian akibat kanker juga terjadi pada negara berkembang seperti Indonesia.
"Estimasinya breast cancer di urutan pertama kemudian kanker serviks, colorectum, dan lain-lain," tambahnya.
Lantas, bagaimana dunia memerangi kanker? WHO dan UICC mengatakan 43% kanker sebetulnya dapat dicegah dan 30% dapat dikontrol bila ditangani secara dini.
Dokter Denni mengatakan pasien yang datang pada stadium awal akan mendapatkan suatu pelayanan yang baik di mana pasien memiliki angka kualitas hidup yang baik dan kesembuhan.
Sementara menunda terapi membuat proses panjang, stadium bisa saja meningkat, dan hati-hati dengan terapi alternatif.
Shopee Bersama Tasya Kamila dan Bittersweet by Najla Ceritakan Dampak Positif Inovasi dalam Berdayakan Ekosistem
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR