Nakita.id - Kementerian Kesehatan RI menyebutkan angka kejadian penyakit kanker di Indonesia berada pada urutan 8 di Asia Tenggara.
Kejadian penyakit kanker pada laki-laki paling besar adalah kanker paru, sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk.
Sedangkan pada perempuan, kanker payudara tertinggi yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk.
Baca Juga: Moms, Alergi Susu Sapi Ternyata Berbeda dengan Intoleransi Laktosa
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Indonesia mendeteksi penyakit kanker secara dini untuk mencegahnya secepat mungkin.
Melihat hal ini KlikDokter dan One Onco berkolaborasi membuat webinar dengan tema "Cegah Kanker, Deteksi Dini Sekarang Juga!" pada Rabu (21/4/2021).
Webinar ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan deteksi dini kanker yang dapat dilakukan melalui layanan konsultasi online.
"Kematian akibat kanker di seluruh dunia jauh lebih tinggi ketimbang penyakit jantung, stroke, TBC, malaria, bahkan AIDS, ini merupakan masalah dan jumlah ini akan meningkat terus bahkan 2 kali lipat dalam 20 tahun," jelas Dr. dr. Denni Joko Purwanto, Sp.B (K) Onk, Dokter Spesialis Onkologi RS Omni Alam Sutra.
Dokter Denni juga menjelaskan masalah lainnya adalah 70% kematian akibat kanker juga terjadi pada negara berkembang seperti Indonesia.
"Estimasinya breast cancer di urutan pertama kemudian kanker serviks, colorectum, dan lain-lain," tambahnya.
Lantas, bagaimana dunia memerangi kanker? WHO dan UICC mengatakan 43% kanker sebetulnya dapat dicegah dan 30% dapat dikontrol bila ditangani secara dini.
Dokter Denni mengatakan pasien yang datang pada stadium awal akan mendapatkan suatu pelayanan yang baik di mana pasien memiliki angka kualitas hidup yang baik dan kesembuhan.
Sementara menunda terapi membuat proses panjang, stadium bisa saja meningkat, dan hati-hati dengan terapi alternatif.
Pentingnya Pola Makan dan Olahraga
Lantas, apa yang bisa kita cegah? Dokter Denni menyarankan Moms dan Dads mengubah gaya hidup.
"Kita makan tinggi serat karena mencegah kanker saluran cerna dan payudara. Kemudian rendah lemak untuk mencegah kanker saluran cerna dan payudara," jelas dokter Denni.
Tak hanya itu, hindari konsumsi zat kimia termasuk penyedap, perasa, dan pewarna, alkohol, dan tembakau.
Setelah itu, olahraga yang cukup 30 menit 5 kali seminggu dan menurunkan risiko diabetes, stroke, dan PJK.
Di sisi lain, Moms dan Dads juga harus menjaga kebersihan karena beberapa kanker disebabkan oleh virus, misalnya Epstein-Barr Virus yang menyebabkan kanker nasofaring.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR