Monica mengatakan ada dua cara menghadapi perasaan stres, sedih, bahkan depresi pasca bercerai yaitu terima dan bersyukur.
"Satu, terima. Terima bahwa ok perpisahan sudah terjadi. Aku sudah mengambil keputusan untuk berpisah dengan berbagai macam pertimbangan yang sebelumnya sudah dilakukan baik dengan konsekuensi baik dan buruk.
'Aku sudah mengambil jalan ini. Aku merasa sedih, ok aku merasa sedih’, ‘Aku merasa stres, ok aku merasa stres’," jelas Monica.
Setelah terima emosi, Monica menjelaskan langkah selanjutnya yang Moms lakukan adalah bersyukur.
"'Coba fokus yuk. Selain aku merasa stres, aku merasa sedih, aku marah, kecewa, aku merasa apa lagi ya. Ada ga ya hal-hal positif yang aku syukuri setelah perpisahan ini terjadi’.
‘Oh ternyata setelah aku berpisah justru aku lebih bisa tidur dengan nyenyak, rumah lebih tenang, tidak ada lagi piring-piring berterbangan, tidak ada lagi kebun binatang keluar’," ungkap Monica.
Monica mengatakan orang tua harus di-link dengan emosinya terlebih dahulu jika dianalogikan seperti memakai masker oksigen terlebih dahulu baru menolong orang di sebelah kita.
Di sisi lain, Monica mengatakan melakukan hal di atas tidak gampang sehingga tak ada salahnya mencari bantuan entah ke orang tua, pemuka agama, atau profesional seperti psikolog atau konselor.
"Kalau khawatir dengan biaya bagaimana? Pakai BPJS sekarang sudah bisa. Ke puskesmas atau ke faskes lainnya.
Bahkan layanan-layanan konseling terjangkau itu sekarang sudah banyak banget, jadi jangan khawatir dan jangan malu mencari pertolongan," pungkasnya.
Belanja Baju Lebaran yang Seru dan Menyenangkan Lewat Koleksi Athleisure Premium dan Workshop DIY Eid Aksesoris
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR