Nakita.id - Tsunami Covid-19 menghantam India dengan begitu keras hingga nyaris tidak dapat dikendalikan lagi.
Dalam lima hari terakhir, ibu kota India, New Delhi mencatat sekitar 300 kematian karena virus corona setiap harinya.
Bisa dibilang kasus kematian akibat corona di seluruh India ada satu setiap empat menit.
Kondisi rumah sakit sangat penuh hingga banyak pasien tidak bisa dirawat dan meninggal karena tidak mendapat oksigen.
Mayat-mayat terpaksa ditaruh berjejer dan antrian di krematorium begitu panjang.
Seluruh krematorium di India penuh. Asap tebal membumbung menunjukkan aktivitas pembakaran mayat berlangsung tanpa henti.
Di tengah upaya pemerintah menyediakan ruang untuk ritual terakhir bagi para jenazah, akhirnya sebuah krematorium khusus anjing di daerah Dwarka harus digunakan.
Perusahaan krematorium Kota Delhi Selatan mengubah tempat kremasi khusus anjing itu sebagai lokasi krematorium sementara bagi jenazah Covid-19.
Krematorium itu sebenarnya dibangun khusus untuk kremasi anjing namun saat ini memang belum beroperasi.
Dilansir dari India Today, jumlah jasad yang dikremasi meningkat sekitar 20 persen.
Setiap hari, setidaknya ada 800 jasad yang harus dikremasi dan diprediksi terus meningkat setiap harinya.
Pemerintah India sedang mencoba meningkatkan kapasitas krematorium di beberapa lahan parkir kota.
Bahkan, pohon-pohon di sekitar taman kota ditebang hanya untuk memenuhi permintaan kayu bakar di berabagai fasilitas kremasi.
Saat ini, India menghadapi gelombang kedua virus corona dengan korban meninggal sudah lebih dari 200.000 jiwa.
Source | : | Kompas.com,India Today |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR