Nakita.id – Salah satu layanan kesehatan yang terdampak akibat pandemi adalah Posyandu.
Padahal kehadiran Posyandu begitu penting dalam pengawasan dan pemantauan tumbuh kembang anak-anak.
Hasil Kajian Cepat Peran Puskesmas dalam Penanganan Wabah Covid-19 di Indonesia oleh tim Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menunjukkan kegiatan posyandu selama pandemi mengalami penurunan.
Di seluruh Indonesia hanya 19,2% posyandu yang tetap melakukan pelayanan kesehatan secara maksimal, sedangkan 45,9% tidak melakukan, dan 34,4% sisanya mengurangi pelayanan posyandu.
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO pun menyebutkan sebanyak 72% Puskesmas tetap memberikan layanan kesehatan seperti sebelum wabah COVID-19, sisanya mengurangi jam buka.
Emiliana Rehi (42), Ketua Kader Posyandu Fataatu Dataran, Desa Fataatu, Kecamatan Wewaria,
Kabupaten Ende Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, membagikan kondisi Posyandu di daerahnya selama pandemi Covid-19.
"Pada awal pandemi, posyandu tutup total. Tapi kami diimbau oleh Puskesmas untuk tetap buka dengan mempraktikkan 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," jelasnya.
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR