Untuk zona merah, oranye dan kuning, kegiatan dilakukan dengan mandiri, kunjungan rumah
atau janji temu ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA) Nia Umar, mengatakan, perlu dicari tatalaksana baru terkait posyandu sesuai dengan kondisi saat ini agar ibu dan anak tetap bisa mendapatkan dukungan kesehatan yang baik dan tepat.
"GKIA menjadi mitra pemerintah untuk bersama-sama mencari cara yang tepat agar bisa meningkatkan kompetensi para kader posyandu supaya bisa beradaptasi dengan kondisi baru," tutur Nia.
Pembukaan posyandu di masa pandemi sangat dirasakan manfaatnya oleh para ibu dan balita.
Di Bengkulu Selatan, salah seorang ibu balita, Wiwiet (29) menyampaikan, selama pandemi, Posyandu di Desa Tumbuk Tebing tempatnya tinggal tetap berjalan seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Semoga para kader posyandu tetap semangat, menjaga pelayanan dengan baik, agar masyarakat termotivasi membawa bayi dan balita ke posyandu," tuturnya.
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR