Nakita.id - Moms yang menjadi single parent pasti memiliki tantangan luar biasa ketika mengasuh anak.
Maka tak jarang Moms membutuhkan cara mengumpulkan kekuatan mental untuk mengasuh Si Kecil.
Salah satu hal yang membuat Moms harus mengumpulkan kekuatan mental misalnya menghadirkan sosok ayah untuk Si Kecil.
Menghadirkan sosok ayah idealnya memang dilakukan oleh ayah anak-anak kita sendiri namun tidak semua anak atau keluarga memiliki keuntungan demikian.
Moms bisa meminta bantuan kakek atau paman anak-anak kita untuk menghadirkan sosok ayah.
Sebelum itu, Moms butuh mengumpulkan kekuatan mental untuk mengasuh anak, lantas bagaimana caranya?
Oleh karena itu Nakita.id telah mewawancarai psikolog untuk menjawab kekhawatiran Moms tentang cara mengumpulkan kekuatan mental untuk mengasuh anak.
Diwawancarai Nakita.id pada Jumat (16/4/2021), Monica Sulistiawati, M.Psi, Psikolog yang berpraktik di Personal Growth menjelaskan cara mengumpulkan mental untuk mengasuh anak.
Monica mengatakan sebenarnya Moms tidak perlu mengumpulkan kekuatan mental untuk mengasuh anak tetapi dijalani saja.
"Tidak usah dikumpulkan, dijalani saja. Nanti juga akan ketemu kok gimana caranya. Percaya pada diri sendiri dan menerima bahwa ‘Saya sudah mengambil keputusan ini.
Saya merasa sedih, saya kecewa, saya berterima kasih dengan rasa sedih dan kecewa yang saya alami. Saya pasti bisa’.
Terima, syukuri, yakini, jadi tidak usah dikumpulin, jalani saja," ucap Monica.
Sementara, Meriyati, M.Psi, Psikolog yang berpraktik di RS Pondok Indah ketika diwawancarai pada Selasa (20/4/2021) juga menjelaskan cara mengumpulkan kekuatan mental untuk mengasuh anak.
Meriyati mengatakan kekuatan mental sama juga dengan kekuatan fisik yaitu menjaga stamina fisik.
"Kita bisa melakukan olahraga, karena olahraga itu pun tubuh ini memproduksi hormon serotonin dan dopamin yang dikenal hormon happy," ucap Meriyati.
Selain berolahraga, Meriyati juga mengatakan cara mengumpulkan kekuatan mental lainnya adalah mengambil jeda.
"Kemudian kita bisa mengambil jeda, kita pause dulu dari segala kesibukan kita misalnya lagi makan jangan membalas email. Tapi lagi makan letakkan gadget kita kemudian kita rasakan makannya," ungkap Meriyati.
Jika sudah mengambil jeda, Meriyati mengungkapkan jangan lupa menikmati hal-hal menyenangkan.
"Jadi kita ambil jeda kemudian menikmati hal-hal menyenangkan kemudian tidak lupa kita mengambil makna dari kejadian peristiwa yang kita alami.
Pasti ada hikmah yang bisa kita tentukan yang signifikan sesuai dengan diri kita. Dari makna tentu ada rasa syukur kita jangan lupa berdoa.
Karena dengan berdoa kita jadi lebih dekat dengan sang pencipta dan kita ini ciptaan yang berharga di mata Tuhan," ucapnya.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR