"Tujuan mereka adalah supaya lebih terkenal di kampungnya," kata Imran.
Tetapi AI mengakui rekayasanya tersebut semata-mata ingin masalah kehilangan uang cepat selesai.
"Sehingga timbullah di hati dan pikiran saya dan kami semua ini hal tersebut, agar selesai permasalahan yang ada di tempat kami," kata AI, Kamis.
"Saya akui itu adalah salah yang sangat fatal. Ini hanya rekayasa pribadi saya sendiri, hanya untuk menyelesaikan apa yang disolusikan kepada saya," ungkapnya.
4. Babi dipesan secara online
Dan AI memesan anak babi tersebut secara online dengan harga Rp900.000 dengan ongkos kirim Rp200.000.
"Babinya dikirim melalui jasa pengiriman tepat pada jam 22.55. Babi itu baru datang dan dilepas di depan rumah saya," kata AI.
Usai dilepas AI dan beberapa warga pun menunggu hingga babi datang untuk melancarkan rekayasanya.
"Jadi dilepas dan kami menunggu babi itu sampai datang, karena dari posisi yang dilepas sangat mudah bagi babi itu untuk jalan ke titik yang disiapkan," lanjut AI.
5. Semuanya skenario
Dan semua cerita tentang babi ngepet hanyalah rekayasa dan sudah ditentukan sebelum babi tersebut dilepas.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR