Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar memastikan bahwa adanya babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok hanyalah kebohongan semata.
"Semuanya yang sudah viral tiga hari sebelumnya adalah hoaks, itu berita bohong," kata Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar yang dikutip dari kompas.com.
Polisi pun mengamankan seorang warga berinisial AI usia 44 tahun.
Dari isu babi ngepet tersebut, ada 6 fakta di belakang rekayasa tersebut.
1. Tersangka disebut seorang tokoh masyarakat
Masih dari laman yang sama disebutkan bahwa sang tersangka yaitu AI disebut-sebut seorang tokoh masyarakat di daerah tersebut.
"Tapi (disebut) tokoh juga tidak terlalu terkenal," kata Imran.
Baca Juga: Di Luar Nalar, Mbah Mijan Bongkar Fakta Seperti Ini Usai Heboh Ditangkapnya Babi Ngepet di Depok
2. Keluhan kehilangan uang menjadi awal mulanya
Rupanya pikiran untuk merekayasa adanya babi ngepet bermula dari cerita warga yang kehilangan uang.
"Berawal dengan adanya cerita masyarakat sekitar merasa kehilangan uang, ada Rp 1 juta, ada Rp 2 juta. Mereka mengarang cerita dari kehilangan itu dari bulan Maret, jadi ada kurang lebih 1 bulan," jelas Imran.
3. Tersangka ingin jadi terpandang
Usia mendengar ada warga yang kehilangan uangnya, tersangka justru berpikiran untuk menjadi terpandang di daerahnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR