Nakita.id - Ditahannya Nani Apriliani Nurjaman menjadi babak baru bagi kasus sate beracun.
Nani ditangkap di kediamannya yang berada di Potorono, Bantul pada Jumat (30/4/2021).
Nani ditangkap karena terbukti menjadi tersangka yang sengaja mengirim sate beracun kepada target bernama Tomy.
Sayangnya, sate tersebut ditolak oleh keluarga Tomy dan malah dimakan oleh keluarga driver ojol.
Nahas, anak dari driver ojol tersebut malah meninggal dunia usai melahap sate beracun dari Nani.
Tak perlu waktu lama untuk melakukan penyidikan, polisi lantas melakukan penelusuran terkait kematian Naba Faiz Prasetyo, bocah yang jadi korban salah sasaran.
"Tersangka tidak melarikan diri, kami amankan di rumahnya," kata Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria dikutip dari Tribun Jogja.
Menurutnya, identitas Nani terungkap dari bungkus sate sianida.
Burkhan mengatakan bungkus sate tersebut sangat spesifik dan dapat menunjukan tempat pembeliannya.
"Dari bungkusnya kami bisa tahu belinya dimana. Kemudian bungkus lontongnya juga berbeda, seperti lopis. Jadi kami tahu belinya di mana. Kemudian kami telusuri," bebernya.
Polisi masih menggali keterangan dari Nani.
Dari pengakuannya, Nani memesan kalium sianida di e-dagang sebanyak 250 gram.
Namun polisi belum mendapat keterangan seberapa banyak Nani menabur sianida itu ke dalam bumbu sate.
Setelah ditangkap dan dimasukkan ke dalam sel tahanan, foto Nani malah viral.
Foto Nani mengenakan daster tanpa lengan jadi bahan pembicaraan publik.
Di foto tersebut, Nani mengenakan daster tanpa lengan berwarna kuning.
Ia juga memakai masker berwarna merah muda dan sedang menunduk di balik jeruji besi.
Sebelumnya, Nani dikabarkan sudah ditahan di Polsek Bantul.
Saat foto Nani mengenakan daster tanpa lengan viral, Kasat Tahti Polres Bantul Iptu Mawardi angkat bicara.
Pihaknya mengatakan Nani memang dititipkan di Polsek Bantul.
Namun ia mengaku tidak tahu-menahu soal Nani yang viral karena memakai daster tanpa lengan.
"Nanti kami baru mau mengecek, saya sudah melihat (foto Nani). Kebenarannya nanti kami cek di sana," ujar Iptu Mawardi.
Kontras dengan pengakuan Iptu Mawardi, Kapolsek Bantul Kompol Ayom membenarkan bahwa foto yang viral tersebut memang Nani.
Foto tersebut sengaja diambil oleh salah satu anggotanya pada Kamis (1/5/2021) lalu.
Hal ini karena Nani sudah diingatkan untuk mengganti pakaian dan tidak memakai pakaian terbuka di dalam sel tahanan.
Baca Juga: Tega Kasih Sate Beracun Sampai Bikin Anak Pengemudi Ojol Meninggal, Identitas Pelaku Sudah Kebongkar
Pihak kepolisian sudah mencoba menghubungi keluarga Nani agar mengirimkan pakaian yang lain.
Sayangnya, foto tersebut justru tersebar luas.
"Anggota itu kan memfoto, kemudian kan pakaiannya seperti itu. Lalu dikasih tahu, pakaiannya jangan seperti itu," ujar Kompol B Ayom.
"Terus tanya siapa keluarga yang bisa dihubungi biar bisa ganti pakaiannya? Setelah dihubungi, keluarganya tidak bisa semua," ungkapnya.
Anggota tersebut, kata Kompol B Ayom, lalu lepas dinas.
Ketika itu, istri anggota tersebut menanyakan soal keberadaan Nani.
Anggota Polisi itu lalu memperlihatkan foto hasil jepretannya.
Istri anggota tersebut, kata Kompol B Ayom, lalu meminta agar dikirimkan foto itu.
Setelah mendapat foto Nani mengenakan daster, sang istri justru menjadikannya sebagai status WhatsApp.
"Sama istrinya iseng-iseng untuk status (WA), dan yang melihat grup-grupnya (teman-temannya) itu.
"Jadi tidak ada tujuan lain sebetulnya. Jadi karena distatus (dijadikan status) itu tadi," lanjutnya.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jogja |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR