Nakita.id - Berat badan bayi memang tidak berbanding lurus dengan kesehatannya. Namun jika si kecil tak kunjung mengalami kenaikan berat badan, orang tua harus segera waspada.
Terlebih jika disertai gejala lain seperti susunya sering dimuntahkan, badan terkulai lemah, dan tonggak perkembangannya tidak berhasil dicapai. Bisa jadi si kecil gagal tumbuh akibat metabolisme tubuhnya terganggu.
BACA JUGA: Risiko Bila Si Kecil Sudah Kecanduan Gula dan Garam dalam MPASI-nya
Untuk menentukan apa yang menjadi faktor penyebab terganggunya pertumbuhan anak, tentu membutuhkan observasi lebih dalam.
Selain untuk akurasi diagnosa, kemungkinan penyebabnya pun sangat banyak. Salah satunya mungkin methylmalonic acidemia (MMA).
"Gangguan pertumbuhan merupakan salah satu gejala MMA," kata dr. Naomi Esthernita, Sp.A. Apa yang dimaksud dengan MMA? "MMA adalah suatu kelainan metabolisme bawaan (inborn errors of metabolism).
Yakni hambatan metabolisme protein terutama asam amino esensial valine dan isoleucine untuk menjadi produk-produk baru yang diperlukan tubuh," lanjut dokter spesialis anak dari RS Siloam Gleneagles, Lippo Cikarang.
Dengan hambatan tersebut, berarti tubuh bayi tidak bisa menerima asupan ASI maupun susu formula biasa. Bisa dibayangkan, betapa berat hidup si bayi jika harus menerima asupan yang justru berakibat buruk bagi metabolisme tubuhnya.
Hal ini terjadi karena enzim yang mengubah asam metil malonat yaitu metylmalonyl CoA mutase terlalu sedikit bahkan tidak diproduksi. Kemungkinan lain, faktor pendukung yang diperlukan agar enzim dapat bekerja, yaitu vitamin B12, tidak memadai.
BACA JUGA: Dikira Tas Untuk Ke Pasar, Tas Rachel Venya Harganya Puluhan Juta
Seperti apa bayi methylmalonic acidemia, sehingga tidak boleh diberi ASI?
Tidak semua gangguan yang terjadi dalam tubuh terlihat dengan mudah. Adakalanya fakta itu jauh tersembunyi di dalam tubuh, hingga untuk menelisiknya pun membutuhkan pemeriksaan laboratorium yang cermat serta peralatan canggih, seperti yang terjadi pada MMA.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR