3. Terus-menerus mengomel tentang kesalahan
Membuat kesalahan merupakan bagian dari proses belajar dan pertumbuhan anak.
Apalagi masa kanak-kanak adalah waktu untuk bebas mengeksplorasi, dan mencoba berbagai hal yang berbeda.
Dampaknya, mereka bisa saja berbuat salah.
Namun, ada orangtua yang menyamakan kesalahan dengan dosa berat.
Beberapa orangtua sering memiliki harapan yang tidak realistis bahwa anak-anaknya mereka harus sempurna dan bebas dari cacat.
Terus-menerus mengomel tentang kesalahan anak membuat dirinya mulai kehilangan rasa inisiatif dan ia menjadi sangat cemas dan tidak menyukai risiko.
BACA JUGA Dianggap Seperti Kakak Adik, Ini Potret Putri Titian Bersama Anaknya
4. Membandingkan dirinya dengan saudara atau anak-anak lain
Lagi-lagi, orangtua memahami bahwa jika mereka memuji karakteristik positif dari saudara kandung dan anak-anak lain, akan berdampak Si Kecil menjadi semakin baik.
Padahal, melakukan perbandingan ini justru memberikan dampak sebaliknya.
Terus-menerus membandingkan anak dengan orang lain akan membuat kebanggan individu berkurang.
Lama kelamaan, anak akan merasa bahwa dirinya tidak berharga di mata orangtua dan lingkungan.
Source | : | We Have Kids |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR