Nakita.id - Sebagian ibu baru merasa bingung ketika memberikan makanan pertama atau makanan pendamping ASI (MPASI) untuk Si Kecil.
Tak heran Moms, karena periode MPASI merupakan periode yang rentan terhadap kekurangan nutrisi.
Oleh karena itu, seni memberikan MPASI perlu dikuasi setiap orangtua agar dapat mencegah terjadinya malnutrisi.
BACA JUGA: Proses Kuret Ternyata Dilakukan Seperti Ini, Tidak Banyak yang Tahu
Selain itu, dengan pemberian MPASI yang tepat Si Kecil bisa mengeksplor indera perasanya.
Masa-masa ini baginya akan sangat menyenangkan dan akan terekam pula di otaknya.
Adapun masalah-masalah yang kerap muncul pada periode MPASI adalah:
Untuk menghindari hal diatas, World Health Organization (WHO) merekomendasikan kunci sukses pemberian MPASI yang penting untuk Moms ketahui berikut ini:
BACA JUGA: Jangan Mengonsumsi Bawang Putih dalam Kondisi Ini, Sangat Berbahaya
MPASI mulai 6 bulan
Memberikan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan menguntungkan bagi Moms maupun Si Kecil.
Salah satu keuntungannya yaitu mencegah infeksi saluran cerna. Pada usia 6 bulan, berat badan bayi seharusnya mencapai dua kali lipat dari berat lahir dan bayi menjadi lebih aktif.
Maka ASI tidak lagi mencukupi kebutuhan energi untuk bertumbuh dan berkembang. Selain alasan kebutuhan energi, MPASI diberikan usia 6 bulan sangat tepat dengan kesiapan bayi menerima makanan padat.
Saluran cerna bayi sudah cukup matur (matang) untuk mencerna protein, serat, lemak dalam bentuk yang lebih padat (selain susu).
Pada usia yang lebih muda bayi cenderung menjulurkan lidah saat diberikan makanan padat, namun saat usia 6 bulan ke atas bayi sudah mampu mengunyah dengan baik.
BACA JUGA:Masih Ingat dengan Pasangan Viral Ini? Begini Kabar Mereka Sekarang
Tetap berikan ASI selama MPASI berlangsung
Meski Si Kecil sudah MPASI, menyusui tetap dilanjutkan sampai usia 2 tahun. Pemberian ASI sesuai dengan keinginan bayi.
Pada usia 6-12 bulan, ASI memenuhi setengah dari kebutuhan energi sehari-hari.
Pada usia 12-24 bulan, ASI hanya memenuhi sepertiga kebutuhan energi. Selain memberikan sumbangan nutrisi, ASI juga memberikan kekebalan tubuh.
ASI adalah andalan nutrisi di saat bayi sakit. Pemberian ASI menurunkan angka kesakitan dan kematian.
Pendekatan psikososial "responsive feeding" pada Si Kecil
Moms, memberi MPASI bukan hanya dari 'apa' yang dimakan, tetapi 'bagaimana', 'kapan', 'dimana' dan 'siapa' yang memberi makan Si Kecil.
Nah, gaya memberi makan juga memengaruhi keberhasilan MPASI lo Moms.
Istilah “responsive feeding” digunakan untuk menggambarkan adanya hubungan psikososial antara pemberi makan dan penerima makan.
BACA JUGA: Intip Resep Rahasia Istri Rio Dewanto Agar ASI Melimpah, Moms!
Bayi harus memiliki piring/mangkuk sendiri sehingga pemberi makan dapat mengetahui apakah bayi mendapat cukup makan.
Empat prinsip responsive feeding:
Kebersihan penyiapan makanan
Pada usia 6-12 bulan biasanya anak mengalami diare karena pembuatan dan pemberian MPASI yang tercemar dan tidak higienis.
BACA JUGA: Beredar Foto Kecil Ashanty, Warganet: Mirip Banget Sama Arsy
Moms, WHO menyarankan pemberian makanan cair dengan cangkir lebih baik dari pada menggunakan botol.
Peralatan makanan bayi harus dicuci bersih. Tak lupa tangan Si Kecil dan pemberi makan harus cuci tangan terlebih dahulu.
Prinsip makanan sehat:
Source | : | WHO,milissehat.web.id |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR