Nakita.id - Moms, saat Si Kecil sudah menginjak usia 2 tahun, tumbuh kembangnya semakin baik.
Jika sedang atau akan melewati usia ini, ini adalah masa yang super seru untuk Moms dan Dads.
Sebab Si Kecil sudah mulai terapil melakukan sesuatu, sudah mulai bisa mengekspresikan perasaan dan kebutuhan yang ia inginkan, semakin lancar berbicara.
Beberapa perilaku baru akan muncul, seperti memiliki kemauan yang keras, tantrum, dan ketidakmampuan untuk menerima kekurangan diri.
BACA JUGA: Editan Foto Amel Carla Bikin Warganet Ngakak Terpingkal, Penasaran?
Juga, kepercayaan dirinya mulai meningkat, sehingga ia paling anti untuk dilarang dan dianggap remeh, karena ia merasa dirinya mampu.
Mungkin memang masa ini banyak hal-hal 'wow' akan dirasakan, tapi disinilah serunya.
Tak usah khawatir dengan hal 'wow' itu, Moms, karena banyak juga hal-hal positif yang muncul.
Pada usia ini pula, Moms dan Dads dapat membentuk karakter baik dari kebiasaan sehari-hari.
Keterampilan baru bisa dengan cepat dikuasai oleh Si Kecil di usia ini, karena dipengaruhi oleh kemampuan anak yang sangat baik saat bereksplorasi dan bermain.
Perlu diketahui Moms, pada usia dua tahun ini kemampuan motorik Si Kecil sedang mencapai puncaknya.
BACA JUGA: Masih Ingat dengan Pasangan Viral Ini? Begini Kabar Mereka Sekarang
Moms bisa memanfaatkan hal ini dengan memberinya stimulasi yang dapat merangsang kemampuan motoriknya.
Misalnya saja dengan mengajaknya bermain permainan edukatif yang mudah dan sederhana.
Aninda, S.Psi,M.Psi.T, Praktisi Anak usia Dini, menjelaskan dalam bukunya "Parenting Sharing" bagaimana mencerdaskan otak Si Kecil dengan permainan edukatif.
Simak Moms!
BACA JUGA: Dian Sastro, Kenakan Kain Sumba Saat ke Mal, Tampilannya Memesona!
It's dough Time
Bahan dan dan alat: Plastisin atau Dough yang aman untuk anak (bisa juga menggunakan dough buatan rumah agar lebih aman), kertas HVS putih, dan spidol hitam.
Cara bermain:
- Gambarlah berbagai bentuk sederhana, misalnya lingkaran dan oval dengan berbagai ukuran, di aats kertas HVS dengan menggunakan spidol.
- Ajak anak untuk membuat bentuk-bentuk sesuai dengan yang digambar di kertas dengan menggunakan plastisin atau dough.
-J ika sudah jadi dan ukurannya sesuai, ajak anak menempelkan hasil karyanya di kertas tersebut.
- Jika anak sudah membuat bentuk seperti yang diminta di kertas, biarkan anak untuk bereksplorasi sendiri (menggenggam/meremas atau membuat bentuk lainnya).
- Jika sudah selesai, bersihkanlah tangan anak dengan menggunakan sabun.
Lesson Learned : mengenalkan bentuk-bentuk sederhana pada anak dan cara membuat bentuk tersebut dengan menggunakan plastisin/dough.
BACA JUGA: Proses Kuret Ternyata Dilakukan Seperti Ini, Tidak Banyak yang Tahu
Kelompok warna
Bahan dan alat: seluruh mainan anak yang memiliki warna merah, kuning, dan hijau (sebaiknya dipilih warna dasar untuk pertama kali main, jika anak sudah mulai mengerti boleh diganti dengan warna-warna lainnya).
Cara bermain:
- Taruhlah seluruh mainana anak yang memiliki warna merah, kuning, dan hijau di atas lantai.
- Kenalkan pada Si Kecil warna merah, kuning, dan hijau dengan cara mengangkat mainan sambil mengatakan, "ini warna merah!"
- Ajak Si Kecil untuk memilah dan memisahkan mainannya sesuai dengan warnanya.
- Semangati dan doronglah Si Kecil dengan positif jika ia masih terlihat bingung.
- Jika sudah selesai, bersihkanlah tangan anak dengan menggunakan sabun.
Lesson learned: Mengetahui nama-nama warna dan pengelompokan warna.
BACA JUGA: Jangan Mengonsumsi Bawang Putih dalam Kondisi Ini, Sangat Berbahaya
Mini Soccer
Bahan dan alat: bola sepak berukuran kecil yang aman untuk anak dan gawang (atau penanda gawang)
Cara bermain:
- Orangtua dan anak bermain sepak bola bersama-sama, no rules just fun!
- Jika sudah selesai bersihkan anak dan ganti bajunya.
Lesson learned: melatih fokus, ketangkasan, dan kontrol gerak saat berlari dan menendang bola. (*)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR