Formalin memang dikenal sebagai bahan pengawet mayat atau jenazah.
Meski begitu, Arifianto menjelaskan bahwa formalin memiliki manfaat dalam proses pembuatan vaksin.
Dimana formalin bermanfaat untuk mematikan virus atau toksin bakteri yang digunakan dalam sebuah vaksin.
“Misalnya mematikan virus pada vaksin polio dan hepatitis A atau toksin pada difteri dan tetanus,” jelas Arifianto.
Ia juga menjelaskan formalin merupakan produk sampingan sintesis DNA dan protein yang dapat ditemukan di dalam darah yang jumlahnya 10 kali lebih banyak daripada kandungan pada vaksin.
“Kita tenang saja, formalin juga ada di buah-buahan seperti pir,” tambahnya.
BACA JUGA: Mau Menabung dari Uang Belanja Bulanan? Cukup Lakukan Ini Saat Belanja
Oleh karena itu, Arifianto menghimbau pada masyarakat khususnya para orangtua agar tak perlu khawatir lagi dengan kandugan di dalam vaksin.
Sebab semua kandungan dalam proses pembuatan vaksin sudah diperhitungkan secara matang dan melalui sejumlah pengontrolan yang bertingkat.
“Untuk penelitian dan pembuatan satu vaksin itu membutuhkan waktu yang lama. Bisa mencapai 10 hingga 15 tahun. Penelitiannya pun selalu berkembang setiap saat. Jadi sudah seharusnya vaksin itu aman.
Dan ingat, tidak semua vaksin memiliki kandungan yang sama. Hanya beberapa vaksin saja yang mengandung bahan-bahan tersebut,” pungkasnya.
BACA JUGA: Ini Suhu Kamar Terbaik Untuk Tidur, Bisa Bikin Awet Muda Lo, Moms!
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR