Nakita.id - Banyak beredar soal mitos vs fakta kehamilan soal makanan yang dilarang dimakan ibu hamil.
Mitos vs fakta kehamilan soal makanan yang dilarang dimakan ibu hamil terkadang membingungkan ya, Moms.
Ada mitos kehamilan yang menyebutkan bahwa sebaiknya ibu hamil menghindari minum kopi.
Tidak hanya itu, masih banyak mitos vs fakta kehamilan soal makanan yang dilarang dimakan oleh ibu hamil.
Agar tidak salah kaprah, perhatikan mitos vs fakta kehamilan soal makanan yang dilarang dimakan oleh ibu hamil, berikut.
1. Kurangi kopi
Ternyata ibu hamil sebaiknya mengurangi asupan kafein, Moms termasuk kopi, teh dan cokelat.
Orang hamil umumnya disarankan untuk membatasi asupan kafein kurang dari 200 miligram (mg) per hari, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).
Kafein diserap dengan sangat cepat dan mudah masuk ke dalam plasenta.
Karena bayi dan plasentanya tidak memiliki enzim utama yang diperlukan untuk memetabolisme kafein, kadar kafein yang tinggi dapat meningkat.
Asupan kafein yang tinggi selama kehamilan terbukti membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko berat badan lahir rendah saat melahirkan.
2. Jangan berlebihan makan jeroan
Daging organ merupakan sumber berbagai nutrisi.
Ini termasuk zat besi, vitamin B12, vitamin A, seng, selenium, dan tembaga - semuanya baik untuk Moms dan bayi.
Namun, makan terlalu banyak vitamin A hewani (vitamin A dalam bentuk sebelumnya) tidak dianjurkan selama kehamilan.
Mengkonsumsi terlalu banyak vitamin A yang telah dibentuk sebelumnya, terutama pada trimester pertama kehamilan, dapat menyebabkan kelainan bawaan dan keguguran.
Sehingga sebaiknya jaga konsumsi jeroan seperti hati hanya beberapa ons sekali seminggu.
3. Dilarang makan telur mentah
Telur mentah dapat terkontaminasi oleh bakteri Salmonella.
Gejala infeksi salmonella termasuk demam, mual, muntah, kram perut, dan diare.
Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi dapat menyebabkan kram di rahim, yang menyebabkan kelahiran prematur atau lahir mati.
4. Hindari makan daging mentah atau setengah matang
Makan daging yang kurang matang atau mentah meningkatkan risiko infeksi dari beberapa bakteri atau parasit, termasuk Toxoplasma, E. coli , Listeria , dan Salmonella .
Bakteri dapat mengancam kesehatan janin, mungkin menyebabkan lahir mati atau penyakit saraf yang parah, termasuk cacat intelektual, kebutaan, dan epilepsi.
Hot dog, daging makan siang, sebaiknya menjadi perhatian. Pasalnya jenis daging ini dapat terinfeksi berbagai bakteri selama pemrosesan atau penyimpanan.
Wanita hamil sebaiknya tidak mengonsumsi produk daging olahan kecuali telah dipanaskan kembali hingga mengepul panas.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR