Nakita.id - Kepala bayi peyang menjadi salah satu persoalan yang terkadang membuat seorang ibu dilema.
Meski umumnya kepala bayi peyang bersifat sementara tapi rupanya ada studi mengatakan ini bisa memengaruhi perkembangan anak.
Itu sebabnya, Moms harus menaruh perhatian terhadap sindrom kepala bayi peyang.
Kondisi kepala bayi datar atau peyang disebut juga sebagai plagiocephaly, yakni bentuk kepala menjadi datar di satu sisinya.
Baca Juga: Bayi Prematur Lebih Berisiko, Berikut Penyebab Kepala Bayi Peyang Serta Cara Mengatasinya
Perubahan bentuk bayi ini sebenarnya normal, misalnya karena kepala bayi tertekan saat proses persalinan.
Karena tulang tengkorak bayi masih lunak, maka ini membuat struktur kepala bayi peyang.
Selain karena proses persalinan, kondisi ini juga bisa dikarenakan bayi terlalu sering ditempatkan tidur dengan posisi telentang.
Melansir dari Kompas.com, sebuah studi mengungkap bahwa bayi dengan kepala peyang memiliki risiko keterlambatan perkembangan lebih tinggi.
Penelitian ini dilakukan oleh Asisten Profesor Alexandra Martiniuk dari The George Institute of Global Health dari Universitas Sydney.
Ia menganalisa 19 studi mengenai hubungan antara keterlambatan perkembangan dengan sindrom kepala bayi peyang.
Baca Juga: Benarkah Lingkar Kepala Bayi yang Besar Jadi Tanda Bayi Pintar? Begini Penjelasannya
Hasilnya, Martiniuk menemukan bahwa ada beberapa keterlambatan perkembangan pada bayi yang memiliki kepala peyang.
Termasuk keterlambatan motorik, bahasa, kognitif yang biasanya dapat dideteksi pada bayi usia enam bulan sampai tiga tahun.
Dari penelitian tersebut, Martiniuk menemukan kalau keterlambatan perkembangan motoriklah yang paling kentara.
Ini meliputi kemampuan bayi dalam merangkak, duduk, berjalan dan perkembangan bahasa.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa posisi plagiocephaly (kepala peyang berasosiasi dengan kenaikan risiko penundaan perkembangan, khususnya kemampuan motorik," kata Martiniuk.
Untungnya, kebanyakan keterlambatan perkembangan dapat diatasi, walaupun dalam beberapa kasus, keterlambatan pertumbuhan bisa berjangka panjang.
Baca Juga: Lingkar Kepala Bayi Ternyata Bisa Pengaruhi Tumbuh Kembang Otak Bayi Lho, Begini Penjelasannya
"Anak ini butuh untuk diidentifikasi lebih dini dan dilengkapi dengan akses terhadap perawatan yang telah terbukti untuk keterlambatan pertumbuhan spesifik mereka," lanjut Martiniuk.
Untuk menghindari terjadinya kepala datar dan menguatkan otot leher, Martiniuk menyarankan kepada semua orangtua untuk menyediakan waktu duduk dan tengkurap selagi bayi terjaga.
Terapi ini juga bisa digunakan untuk memperbaiki kepala yang sedikit mendatar.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR