Nakita.id - Moms, bila bayi sulit minum ASI atau intensitasnya menjadi sangat sedikit, patut diwaspadai terjadinya 'gagal tumbuh'.
Menurut dr. Widodo Judarwanto, SpA dalam artikelnya "Bila Bayiku Gagal Tumbuh Saat Minum ASI" di Kompasiana, gagal tumbuh pada bayi berarti bayi tidak tumbuh dan berkembang seperti yang diharapkan.
BACA JUGA: Hapus Semua Foto Dirinya Tanpa Hijab, Kartika Putri Akan Berhijrah?
Atau bahasa lainnya adalah bayi tidak tumbuh dengan normal.
Bayi dengan masalah berat kurang dan panjang bayi kurang, adalah salah satu ciri bayi gagal tumbuh.
Banyak bayi normal melalui periode cukup singkat ketika berat badan mereka terhenti atau bahkan berat badan turun.
Biasanya, dokter akan khawatir jika bayi tidak mengalami kenaikan berat badan selama tiga bulan berturut-turut selama tahun pertama.
Dokter dapat mendiagnosis gagal tumbuh dengan melihat grafik pertumbuhan standar untuk plot berat badan anak, panjang dan lingkar kepala, yang diukur saat bayi dipriksa ketika imunisasi.
Bayi yang memiliki berat jauh di bawah berat badan normal atau tidak mengalami penambahan berat badan. Jika demikian bayi jelas membutuhkan tindakan lebih lanjut.
Bayi yang gagal berkembang juga akan menunjukkan tanda-tanda keterlambatan mental, emosional dan fisik.
Maka, deteksi dini sangat penting untuk mencegah pertumbuhan permanen dan masalah perkembangan.
Ciri-ciri yang perlu Moms perhatikan, Si Kecil akan terlihat kurang mengonsumsi ASI, atau minum ASI hanya sekitar 5-10 menit tapi sering.
BACA JUGA: Siapa Sangka Bawang Putih ‘Hitam’ Mengandung 4 Manfaat Hebat Ini
Gangguan lain adalah Si Kecil memuntahkan atau menyembur-nyemburkan makanan yang sudah masuk di mulut (jika sudah MPASI).
Selain itu perhatikan berat badan dan tinggi Si Kecil dengan tabel ini Moms.
Usia | Rata-rata pertumbuhan tinggi | Rata-rata pertumbuhan berat badan |
0-6 bulan | 15 - 16 cm | 3 - 5 kg |
6-12 bulan | 7 - 8 cm | 2 - 3 kg |
1-2 tahun | 10 - 11 cm | 2 - 3 kg |
(Sumber tabel : The National Center for Health Statistics, 2000.)
Perumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ tubuh.
Dimana keduanya berjalan berkesinambungan dalam tubuh.
Faktor utama yang paling berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan Si Kecil adalah faktor genetik dan faktor lingkungan.
BACA JUGA: Bawang Putih Awet Hingga 6 Bulan, Simpan dengan Cara Sederhana Ini
Sehingga sangat penting untuk memantau tumbuh dan berkembangnya Si Kecil.
Pemantauan ini dapat menggunakan cara tertentu. Namun menurut dr Widodo, yang paling baik sebenarnya melalui KMS atau grafik pertumbuhan anak yang ada dalam setiap buku kesehatan Si Kecil.
Permasalahannya, banyak orangtua bahkan sebagian dokter yang mengabaikan pengisian grafik ketika bayi rutin kontrol sekehatan.
Perlu diketahui, pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan.
Ini bersifat kuantitatif Moms. Sehingga dapat diukur dengan mempergunakan satuan panjang dan berat.
BACA JUGA: Editan Foto Amel Carla Bikin Warganet Terpingkal, Penasaran?
Beberapa ukuran yang perlu diketahui sebagai patokan:
Berat badan (BB)
Kenaikan berat badan pada tahun pertama kehidupan:
BACA JUGA: Masih Ingat dengan Pasangan Viral Ini? Begini Kabar Mereka Sekarang
Tinggi badan (TB)
Jadi Moms, jangan lupa untuk selalu mengukur pertumbuhan anak setiap waktu. Paling tidak sebulan sekali, atau setiap kali kontrol ke Posyandu.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | kompasiana,WHO,Kliegman, Robert M., etc. 2007. Nelson Textbook of Pediatric |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR