Nakita.id - Banyak yang percaya bahwa ibu hamil yang mengalami stres secara fisik dan psikologis jadi ciri-ciri hamil anak perempuan.
Selama kehamilan, ibu hamil biasanya mengalami banyak perubahan.
Perubahan selama kehamilan bisa secara fisik maupun psikologis.
Secara fisik biasanya perubahan ibu hamil berupa wajah jadi berjerawat, kulit kusam, bentuk perut berubah, dan sebagainya.
Sedangkan perubahan psikologis bisa berupa moodswing hingga stres.
Ternyata, stres jadi ciri-ciri hamil anak perempuan bukan isapan jempol belaka, melainkan bisa dibuktikan secara ilmiah.
Dikutip dari abc7.com, para peneliti di Kolese Dokter dan Ahli Bedah Vagelos Universitas Columbia dan New York Presbyterian melakukan studi mengenai stres selama kehamilan jadi ciri-ciri hamil anak perempuan.
Para peneliti mendata 187 ibu hamil dari usia 18 sampai 45 tahun untuk menentukan bagaimana stres semasa kehamilan bisa mempengaruhi perkembangan saraf dan kelahiran anak.
Perempuan yang stres selama masa kehamilan bisa jadi ciri-ciri hamil anak perempuan.
Pada umumnya untuk setiap kelahiran 100 bayi perempuan, ada 105 bayi laki-laki lahir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mengalami stres selama kehamilan lebih banyak melahirkan anak perempuan.
Hal ini kemungkinan dikarenakan kondisi pada rahim.
"Rahim adalah rumah pertama yang berpengaruh, sama pentingnya dengan tempat seorang anak dibesarkan," terang pemimpin studi Catherine Monk.
Para peneliti kemudian melihat pola yang sama saat adanya kejadian yang traumatis seperti serangan teroris 9/11 di New York City.
Serangan tersebut sempat membuat panik masyarakat New York, termasuk ibu hamil.
Hasil penelitian menunjukkan pada masa tersebut lebih banyak terjadi kelahiran bayi perempuan.
Ibu hamil yang stres pada masa kericuhan sosial jadi ciri-ciri hamil anak perempuan.
"Kelahiran bayi laki-laki relatif menurun pada saat terjadi pergolakan sosial," kata Monk.
Ternyata ini berkaitan dengan ketahanan janin laki-laki.
"Stres pada wanita kemungkinan bersifat jangka panjang. Penelitian menunjukkan bahwa janin laki-laki lebih rentan terhadap lingkungan yang kurang sehat," ujar Monk.
"Ketika ibu hamil sangat stres, lebih kecil kemungkinan melahirkan bayi laki-laki dengan selamat. Biasanya janin keguguran atau meninggal saat dilahirkan," sambungnya.
Sedangkan janin perempuan lebih kuat dalam menghadapi lingkungan yang kurang sehat.
Para peneliti kemudian mengambil kesimpulan bahwa semakin stres ibu hamil, semakin banyak kemungkinan melahirkan anak perempuan.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | ABC 7 |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR