Nakita.id.- Banyak orang mengatakan bahwa anak perempuan lebih emosional, benarkah demikian?
Ternyata ada benarnya juga, Moms. Sebuah penelitian di Inggris menyebutkan, adanya proses identifikasi diri Si kecil dengan figur wanita dewasa terdekat, yaitu ibu, membuat anak perempuan jadi lebih emosional.
Seperti diketahui ibu adalah sosok yang penuh kehangatan dan kasih sayang, sehingga saat menjalankan peranannya memang banyak bersinggungan dengan sisi emosi.
Nah, anak perempuan belajar banyak dari figur tersebut.
BACA JUGA: 5 Lagu Romantis Penuh Haru ini Ternyata Kisah Nyata dari Penyanyinya
Disamping itu sifat emosional anak perempuan di usia batita dipengaruhi pula oleh kemampuannya dalam berpikir dan berbahasa.
Bagi sebagian anak yang belum berkembang optimal kemampuan berbahasanya, menjadi sulit untuk mengekspresikan emosinya secara positif lewat verbalisasi (kata-kata).
Nantinya, pada masa prasekolah, anak sedang berada dalam masa puncak pembentukan konsep ‘aku’-nya.
Di masa ini anak membatasi intervensi dari luar dirinya karena ia sedang ingin mencoba melakukan semuanya atas dasar kemauan dan aturannya sendiri.
Erik Erikson, karenanya masa ini dianggap sebagai masa pengembangan sikap inisiatif dimana anak melakukan aktivitas yang dilakukan orang dewasa dan sering kali melanggar batasan yang ditentukan orangtua.
Benturan antara dorongan dalam diri anak dan aturan diluar dirinya inilah yang acap memunculkan reaksi emosional anak.
Anak jadi pemarah, mudah tersinggung, bersikap negatif dan tak terkendali.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR