BACA JUGA: Foto Ini Buktikan Kemiripan Anang Hermansyah dengan Arsya Hermansyah
Tapi, ada beberapa faktor lain yang memberi kontribusi pada sikap emosionalnya ini di antaranya yaitu, kelelahan, kondisi lapar, kebutuhan untuk mencari perhatian orangtua, rasa frustasi akibat keinginannya yang belum dapat dipenuhi atau dipahami orang lain.
Faktor usia, tempramen dasar, ataupun perasaan tertekan menghadapi kondisi lingkungan.
Agar Si Kecil tidak emosional, berikut saran yang diberikan oleh Erikson. Saran ini dapat dilakukan pada anak lelaki maupun perempuan;
Jaga emosi orangtua
Si Kecil yang sedang emosi perlu disikapi dengan bijak dan kesabaran dari orangtua.
Orangtua harus berusaha menjaga emosinya sendiri agar tetap tenang dan mencontohkan cara ekspresi emosi yang tepat.
Sikapi perilaku Si Kecil dengan penuh pengertian dan rasa cinta. Misalnya dengan memeluknya, atau kalaupun ia tak ingin dipeluk, cukup dengan temani selalu agar ia merasa aman.
Dengan bertindak demikian, Si Kecil tahu bahwa orangtuanya tidak akan meninggalkannya.
BACA: Moms, Ini Faktanya Mengapa Anak Perempuan Lebih Cepat Bicara!
Ajarkan relaksasi
Secara bertahap dan perlahan, ajari anak untuk meredakan emosinya secara mandiri, tanpa orang lain dan tanpa menyakiti dirinya sendiri.
Anak usia prasekolah (4-5 tahun) bisa Moms ajarkan relaksasi sederhana seperti mengatur napas beberapa kali untuk meredakan emosi.
Bisa juga Moms ajarkan untuk mengekspresikan emosinya dengan kata-kata, misalnya, “Aku tidak suka Bunda pulang malam terus,”.
Dengan melatih Si Kecil mengendalikan emosinya dengan cara sederhana ini, Si Kecil akan mengerti hal baik untuk mengekspresikan emosinya. (*)
Rejuvenated Youthful Skin Bersama Rangkaian Wardah 1% Microcapsule Retinol & 3% Ceramide, Formulasi Powerful untuk Hasil Maksimal
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR