Nakita.id - Angka kelahiran prematur memang masih cukup tinggi di Indonesia.
Prematur merupakan kelahiran yang lebih cepat ketika usia kandungan belum mencapai 37 minggu.
Yang banyak dikhawatirkan dari kelahiran bayi prematur adalah organ-organ tubuh Si Kecil yang justru belum terbentuk secara sempurna.
Seperti, paru-paru, jantung, berat badan yang belum ideal dan juga sebagainya Moms.
Perawatan bayi prematur sendiri juga tidak bisa disamakan dengan bayi yang terlahir normal.
Bayi yang terlahir prematur butuh perhatian dan ketelatenan khusus untuk mengurusnya.
Bahkan sebagian besar orangtua yang memiliki bayi prematur akan takut ketika harus menggendong anaknya.
Pasalnya bayi yang terlahir prematur posturnya memang akan lebih kecil dibandingkan bayi yang terlahir normal.
Lantas adakah perbedaan cara menggendong bayi prematur dengan bayi yang terlahir normal?
Menurut Konsultan Menggendong bernama Indah Siauw, Certified Babywearing Consultant dari School of Babywearing UK dalam peliputan khusus yang dilakukan Nakita.id mengatakan, untuk menentukan bagaimana cara menggendong bayi prematur dilihat terlebih dahulu dari kondisi Si Kecil.
Apabila bayi terlalu kecil dan masih berada di rumah sakit biasanya Moms tidak perlu menggendongnya.
"Harus dilihat dulu bagaimana kondisinya, seberapa prematur? Kalau terlalu kecil dan masih di rumah sakit, biasanya juga tidak digendong, tapi orangtua setengah berbaring, kemudian bayi ditempelkan ke dada ibu. (tummy to tummy) untuk menghangatkan tubuh," kata Indah dalam wawancara mendalam bersama Nakita.id, Senin (31/05/2021).
Namun apabila bayinya tidak terlalu kecil, dokter akan menyarankan teknik khusus untuk menggendong bayi tersebut.
Teknik ini bernama KMC (Kangaroo Mother Care), Indah mengatakan teknik KMC sangat mirip dengan M-Shape teknik yang sering kali digunakan untuk menggendong bayi yang terlahir normal.
KMC dan M-Shape merupakan sama-sama posisi menggendong bayi dengan tegak.
"Sedangkan jika prematurnya hampir matang dan tidak ada kondisi-kondisi khusus, dokter biasanya akan menyarankan gendong KMC (Kangaroo Mother Care) dan mirip sekali dengan upright dan M-Shape," ungkap Indah dalam wawancara mendalam bersama Nakita.id.
Untuk bayi prematur, apabila Moms ingin menggunakan gendongan biasa pastikan terlebih dahulu apakah gendongannya kebesaran atau tidak.
"Jika ingin menggunakan gendongan bukan gendongan KMC, mesti diperhatikan apakah gendongannya kebesaran atau tidak, karena bayi prematur ukurannya cenderung lebih mungil," tutup Indah.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR