Nakita.id - Menangis merupakan hal wajar yang sering kali dilakukan oleh anak-anak.
Menangis sendiri menjadi salah satu cara Si Kecil yang berusia lima tahun ke bawah untuk menyampaikan apa yang ia rasakan atau inginkan.
Pasalnya anak usia lima tahun ke bawah masih mengalami keterbatasan berbahasa sehingga hanya dengan tangisan lah ia mampu mengungkapkan apa yang ia mau.
Biasanya pula ketika menangis Moms dan Dads menenangkan sang buah hati dengan cara menggendongnya.
Menggendong sendiri dipercayai bisa memberikan ketenangan pada anak ketika sedang menangis atau emosi.
Karena ketika menggendong Si Kecil, Moms dan Dads bisa sekalian memeluk dan menunjukkan rasa empati tentang apa yang dirasakan Si Kecil.
Sebagian besar anak tentu akan berhenti dari tangisannya usai digendong oleh Moms atau Dads.
Namun, sebagian pula banyak anak yang sudah digendong namun tetap menangis atau rewel.
Hal tersebut tentu mendatangkan kebingungan tersendiri bagi para orang tua.
Menurut salah seorang Psikolog Klinis Anak dan Keluarga bernama Anna Surti Ariana, S.Psi., M.Si., Psi atau akrab disapa Nina dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Depok, dalam peliputan khusus bersama Nakita.id mengatakan, kerewelan bayi sendiri bisa disebabkan dari bagaimana Moms atau Dads memperlakukan buah hatinya.
Misal ketika bayi digendong justru semakin menangis mungkin saja posisi menggendong yang dilakukan Moms dan Dads tidak tepat sehingga membuat Si Kecil merasa tidak nyaman.
"Sering kali kerewelan bayi itu bukan dikarenakan digendong atau tidak tapi bagaimana cara ibu memperlakukannya jadi kalau misalnya digendongnya tidak dengan posisi yang pas seperti kakinya ketekuk, lehernya mungkin terlalu melipat ke arah dada itu kan membuat bayi jadi tidak bisa bernapas dengan lancar, nah itu menimbulkan ketidaknyamanan bagi bayi dan bisa menimbulkan kerewelan," ungkap Nina dalam wawancara mendalam bersama Nakita.id, Selasa (02/06/2021).
Anak rewel meski sudah digendong juga bisa disebabkan saat menggendong Moms atau Dads sedang dalam keadaan emosi sehingga Si Kecil bisa ikut merasakannya.
"Nah kemudian kalau misalnya ibu dalam kondisi emosi yang tidak nyaman jadi misalnya, Moms sedang marah, sedang sedih, itu sering kali bayi juga rewel baik itu bayi digendong atau tidak apalagi bayinya digendong. Karena ketika bayi digendong makai ia akan lebih bisa merasakan emosi Moms, jadi karena ketidaknyamanan akibat emosi ibu bayi jadinya akan rewel," ujar Nina.
Selain posisinya kurang pas, bayi tetap rewel ketika digendong bisa juga disebabkan karena lingkungan di sekitarnya yang tidak kondusif.
"Bayi rewel juga bisa disebabkan karena lingkungan luarnya tidak kondusif misalnya, cuacanya panas, berisik, udaranya sangat tidak nyaman nah itu bisa menimbulkan kerewelan bagi bayi," kata Nina.
Apabila Moms sedang tidak siap menggendong Si Kecil maka jangan dilakukan, Moms lebih baik memberi jeda untuk lebih tenang terlebih dahulu saja.
"Jadi sebetulnya ketika kita menggendong bayi namun, bayinya masih rewel coba periksa posisi menggendongnya apakah sudah betul atau belum, bisa juga cek kondisi lingkungan kira-kira kondisi apa nih yang membuat bayi tidak nyaman, dan tentunya mengecek kondisi Moms apakah sedang tidak siap menggendong Si Kecil, apabila tidak siap Moms perlu menenangkan diri supaya bisa menggendong dan merawat Si Kecil menjadi lebih baik lagi," tutup Nina.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR