Di sisi lain, James F. Paulson, Ph.D yang merupakan profesor psikologi, mengungkapkan hal mencengangkan.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa selain ibu melahirkan mengalami fluktuasi hormon, para ayah juga mengalaminya.
Hormon pria juga berubah selama istrinya hamil dan melahirkan.
Adapun tanda-tanda yang biasanya terjadi adalah testosteron turun, sedangkan hormon estrogen, prolaktin, dan kortisol naik.
Sedangkan, beberapa pria bahkan mengalami gejala seperti mual dan penambahan berat badan.
"Para ahli biologi evolusi menduga bahwa fluktuasi hormon adalah cara alami untuk memastikan bahwa ayah tetap berada di dekat dan terikat dengan bayi mereka," jelas Dr. Courtenay.
Bila fluktuasi hormon tersebut disandingkan dengan apa yang terjadi pada otak akibat kurang tidur, maka akan jadi badai depresi yang mengerikan.
Para pria yang memiliki riwayat penyakit, ketidakharmonisan hubungan dengan pasangan, masalah keuangan, stres, bayi sakit atau prematur berisiko tinggi mengalami baby blues.
Bila dirasa Dads mengalami baby blues, sebaiknya segera mencari pertolongan dari pakar kesehatan mental.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR