Nakita.id - Tenggorokan panas membuat kegiatan sehari-hari tidak nyaman bahkan mengganggu.
Jika mengalami tenggorokan panas sebaiknya tidak diabaikan apalagi kalau disertai suara serak, hidung berair, atau batuk.
Oleh karena itu, Moms butuh tahu penyebab tenggorokan panas agar dapat mengatasi masalah kesehatan tersebut secara cepat.
Penyebab tenggorokan panas di antaranya infeksi virus atau bakteri, sindrom mulut terbakar, dan GERD.
Dari pada penasaran, yuk cari tahu penjelasan lebih lanjut tentang penyebab tenggorokan panas.
Tak lupa ketahui juga cara mengatasi penyebab tenggorokan panas tersebut!
Tenggorokan panas membuat siapa saja merasa tidak nyaman bahkan terganggu melakukan aktivitas sehari-hari.
Dari pada didiamkan, Moms dan Dads cari tahu penyebab tenggorokan panas agar dapat mengatasinya.
Melansir dari Kompas.com, berikut penyebab tenggorokan panas:
Baca Juga: Sakit Tenggorokan Bikin Tak Nyaman, Pengobatan Rumahan Ini Bisa Bantu Meredakannya
1. Infeksi virus atau bakteri
Tenggorokan panas paling umum terjadi karena infeksi virus atau bakteri.
Selain tenggorokan terasa perih, gatal, atau serak, terutama saat menelan, Moms juga dapat mengalami batuk, pilek, suara serak, atau diare.
Antibiotik tidak bekerja melawan virus maka mengobati gejala yang ada, yaitu dengan istirahat, obat pereda nyeri yang dijual bebas, hingga obat kumur.
Sementara, tenggorokan panas juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, yang kita kenal radang tenggorokan.
Jika mengalami kondisi ini, Moms harus mendapatkan antibiotik agar tidak menyebabkan komplikasi serius seperti demam rematik, demam berdarah, dan radang ginjal.
2. Sindrom Mulut Terbakar
Tenggorokan panas juga dapat disebabkan karena sindrom mulut terbakar.
Sayangnya, sindrom mulut terbakar belum diketahui secara pasti faktor penyebabnya namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi.
Menurut American Family Physician, sindrom mulut terbakar kerap dialami oleh wanita, setelah memasuki usia menopause.
Hal ini disebabkan perubahan hormonal yang terjadi pada wanita pasca menoapause.
Namun gangguan kecemasan, kekurangan nutrisi, depresi kronis, diabetes tipe 2, dan perubahan fungsi saliva juga dapat mempengaruhi kondisi ini.
Jika Moms mengalami masalah kesehatan ini, akan merasakan: mulut dan tenggorokan yang terasa panas, mulut yang terasa kering, sering merasa haus, dan perubahan rasa.
Oleh karena itu, Moms disarankan periksa ke dokter dan selama masa penanganan hindari merokok, makanan pedas, dan minuman beralkohol.
Minum lebih banyak cairan dinilai dapat membantu mengontrol rasa sakit dan meredakan gejala yang muncul.
3. GERD
Gastroesophageal reflux disease atau GERD menjadi salah satu yang mempengaruhi tenggorokan panas.
Ini merupakan penyakit saluran cerna bagian atas akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Kemudian, efek naiknya asam lambung menyebabkan dada terasa panas, seperti terbakar dan nyeri, serta tenggorokan juga akan terasa panas.
Sensasi terbakar ini biasanya terjadi di leher bagian atas, dan akan terasa semakin memburuk saat menelan.
Kondisi ini terjadi karena asam lambung sering mengalir kembali ke kerongkongan, saluran yang menghubungkan tenggorokan ke lambung.
Oleh karena itu, Moms harus segera mendapatkan pengobatan yang tepat dan gaya hidup penyandang GERD harus benar-benar diperhatikan.
Kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol harus dibatasi.
Tak hanya itu, hindari terlalu sering mengonsumsi makanan pemicu GERD yaitu makanan pedas, buah-buahan sitrus, cokelat, dan lainnya.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR