Nakita.id - Mengelola keuangan bisa menjadi tantangan tersendiri dalam sebuah keluarga, terutama bila hendak melakukan rencana kehamilan di mana nantinya akan membutuhkan banyak biaya.
Untuk itu, perlunya membuat rencana keuangan jangka panjang khusus untuk kebutuhan anak sehingga tidak menyulitkan keluarga nantinya.
Salah satunya bisa dengan menabung dengan cara mendepositkan uang ke bank, atau investasi dengan reksa dana.
BACA JUGA: Deretan Artis Indonesia Ini Punya Nama yang Sulit Diucapkan, Bisa Baca Dengan Benar?
Tetapi, ada beberapa pasangan yang merasa sulit untuk menabung atau menyisihkan pendapatannya.
Pada akhirnya, beralasan bahwa sudah habis dipakai untuk keperluan yang lebih penting.
Padahal, dengan menabung ada banyak manfaat yang tak hanya dari segi finansial.
BACA JUGA: Terkenal Dengan Nama Pendek, Ternyata Artis Ini Namanya Panjang Banget
Moms lebih memiliki kontrol diri, karena bisa membuat keputusan akan barang apa yang memang dibutuhkan atau hanya sebuah keinginan saja.
Roslina Verauli, M.Psi., seorang psikolog anak memberi saran bagaimana agar Moms bisa menyisihkan sebagian uang untuk ditabung.
Dalam acara "Cerdas Finansial Sejak Dini" yang berlokasi di SDN 12 Ragunan, pada Kamis (15/2/2018), Roslina menjelaskan bahwa perlunya mengubah perspektif uang sebagai simpanan, bukan untuk menunjukkan status sosial.
"Tabungan atau simpanan uang disisihkan di awal gajian. Karena dari awal (seharusnya) sudah kita ambil untuk disimpan, (uang tabungan) bukan sisaan," jelasnya.
BACA JUGA: Tak Pandang Usia, 5 Aktor Tampan Ini Nikahi Perempuan Lebih Tua
Roslina juga menerangkan bahwa jangan sampai pasangan masuk ke dalam lingkaran yang ia sebut "treadmill hedonisme", atau representasi dari istilah "rumput tetangga lebih hijau" di mana selalu ingin terlihat 'lebih' dari orang-orang di lingkarannya, sehingga membeli barang-barang yang memang tak dibutuhkan.
BACA JUGA: Kahiyang Ayu Hamil, Begini Perasaan Jokowi Sambut Cucu Kedua
"Psikologis keuangan dipengaruhi oleh kelas sosial. struktur keluarga, dan pengalaman hidup," tambahnya.
Ia menyarankan agar mengikuti pendidikan keuangan, supaya mampu mengatasi masalah keuangan karena hal ini erat dengan kondisi psikologis orang tersebut.
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR