Nakita.id - Sudah sewajarnya ciri-ciri hamil adalah berat badan Moms yang semakin bertambah seiring perkembangan janin dalam kandungan.
Kenaikan berat badan ibu hamil sebagian besar disebabkan karena tubuh Moms mempersiapkan 'tempat tinggal' yang nyaman untuk Si Kecil selama 9 bulan dalam kandungan.
Penyumbang kenaikan berat badan ibu hamil antara lain:
- cairan ketuban 1 kg
- plasenta 1 kg
- rahim 1 kg
- payudara 1 kg
- volume darah bertambah 2 kg
- volume cairan tubuh bertambah 2 kg
Baca Juga: Ciri-ciri Hamil Usia Kandungan 7 Bulan, Ternyata Moms Bisa Merasakan Ketidaknyamanan Seperti Ini
Belum lagi bobot bayi yang bisa mencapai 3,6 - 4 kg ketika siap lahir.
Ditambah selama hamil, tubuh menyimpan cadangan lemak di bagian pantat, pinggul dan paha mencapai 4 kg.
Oleh sebab itu Moms tak perlu khawatir ketika berat badan melonjak drastis saat hamil selama masih dalam angka yang ideal.
Berat Badan Ideal Ibu Hamil
Pemantauan berat badan pada ibu hamil dapat dinilai dari keadaan status gizi ibu sebelum kehamilan.
Ini dapat diperoleh dari perhitungan indeks masa tubuh (IMT)/Body Mass Index (BMI) sebelum kehamilan.
Perhitungan IMT ini menggunakan rumus Berat badan (kg) : Tinggi badan (m)².
Untuk Moms yang memiliki IMT di bawah 18,5 (underweight) sebelum kehamilan, kenaikan berat badan yang normal saat hamil adalah 12,5 - 18 kg.
Moms yang IMT-nya normal (18,5-24,9) disarankan menambah berat badan sebanyak 11,3-15,9 kilogram saat hamil.
Namun jika Moms termasuk yang memiliki IMT 25 - 29,9 (overweight), maka kenaikan berat badan yang diperbolehkan saat hamil hanya 7 - 11,5 kg.
Sedangkan bagi Moms yang memiliki IMT di atas 30 (obesitas) sebelum kehamilan, maka disarankan untuk menjaga kenaikan berat badan hanya 5 - 10 kg.
Pertambahan berat badan ibu hamil yang tidak terkontrol akan memberikan masalah pula, antara lain, pemantauan janin secara akurat pada prapersalinan menjadi sulit dilakukan.
Peregangan otot-otot tubuh ibu dapat memberikan keluhan sakit punggung, tungkai kaki, dan pelebaran pembuluh darah.
Biasanya ibu hamil yang kelebihan berat badan dikarenakan mengonsumsi bahan makanan sumber karbohidrat dan lemak terlalu banyak, sehingga asupan bahan makanan sumber protein menjadi kurang.
Hal ini dapat mencetuskan keadaan yang disebut preeklamsia (keracunan kehamilan) yang merupakan penyulit pada saat kehamilan maupun persalinan.
Baca Juga: Mirip Gejala Sakit, Ternyata Ini Justru Ciri-ciri Hamil Muda yang Bikin Para Wanita Tidak Sadar
Lalu bagaimana jika Moms justru mengalami hal sebaliknya, yaitu penurunan berat badan saat hamil?
Yang perlu Moms pahami, berat badan saat hamil berpengaruh pada kesehatan Moms selama kehamilan dan persalinan serta pada tumbuh kembang janin di dalam rahim.
Ibu hamil dengan pertambahan berat badan kurang dari anjuran kemungkinan dapat melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah atau lahir prematur.
Berat badan lahir rendah yang disebabkan oleh kekurangan energi dan protein pada kehamilan akan berpengaruh pada pertumbuhan anak termasuk kecerdasannya di kemudian hari.
Sedangkan dampak pada ibunya dapat berisiko tinggi saat melahirkan.
Source | : | Tabloid Nakita,sleepingshouldbeeasy.com |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR